Paria (Pare): Kandungan Gizi, Manfaat, dan Tips Budidaya
Kandungan Gizi Paria (per 100 gram)
Paria, atau dikenal juga sebagai pare, merupakan sayuran yang rendah kalori tetapi kaya nutrisi. Berikut adalah kandungan gizinya:
- Kalori: 17 kkal
- Karbohidrat: 3,7 gram
- Protein: 1 gram
- Serat: 2,8 gram
- Lemak: 0,2 gram
- Vitamin C: 84 mg (140% kebutuhan harian)
- Vitamin A: 471 IU
- Folat (Vitamin B9): 72 mcg
- Zat Besi: 0,4 mg
- Kalium: 296 mg
- Magnesium: 17 mg
- Antioksidan: Polifenol, flavonoid, dan saponin
Manfaat Paria untuk Kesehatan
- Mengontrol Gula Darah
- Paria mengandung senyawa charantin, yang membantu menurunkan kadar gula darah, serta meningkatkan sensitivitas insulin. Baik untuk penderita diabetes tipe 2.
- Menjaga Kesehatan Pencernaan
- Kandungan seratnya membantu mencegah sembelit dan melancarkan sistem pencernaan.
- Menurunkan Berat Badan
- Rendah kalori dan kaya serat, sehingga membantu menjaga rasa kenyang lebih lama dan mendukung program diet.
- Meningkatkan Kekebalan Tubuh
- Vitamin C berperan sebagai antioksidan untuk melawan radikal bebas dan meningkatkan sistem imun.
- Menyehatkan Hati
- Paria membantu membersihkan racun dari hati dan mendukung fungsi hati yang sehat.
- Meningkatkan Kesehatan Kulit
- Kandungan antioksidan dan vitamin A membantu mencegah penuaan dini, jerawat, dan menjaga elastisitas kulit.
- Membantu Menurunkan Kolesterol
- Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi paria dapat membantu menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam darah.
- Antikanker
- Senyawa bioaktif dalam paria, seperti polifenol dan flavonoid, memiliki potensi mencegah pertumbuhan sel kanker.
Efek Samping Jika Mengonsumsi Paria Berlebihan
- Gangguan Pencernaan
- Terlalu banyak makan paria dapat menyebabkan diare, sakit perut, atau perut kembung.
- Interaksi dengan Obat Diabetes
- Paria bisa menyebabkan gula darah turun terlalu drastis jika dikonsumsi bersama obat diabetes (hipoglikemia).
- Gangguan pada Kehamilan
- Pada ibu hamil, paria dapat merangsang kontraksi rahim dan meningkatkan risiko keguguran jika dikonsumsi berlebihan.
- Rasa Pahit Berlebihan
- Kandungan senyawa pahit seperti momordicin bisa membuat beberapa orang merasa tidak nyaman setelah mengonsumsinya.
Tips Budidaya Paria
Paria adalah tanaman yang mudah dibudidayakan, baik di lahan maupun pot. Berikut langkah-langkahnya:
- Persiapan Lahan atau Pot
- Gunakan tanah yang subur, gembur, dan kaya bahan organik.
- pH tanah ideal: 5,5–6,7.
- Penanaman Benih
- Pilih benih paria berkualitas, lalu rendam dalam air hangat selama 6-8 jam sebelum ditanam.
- Tanam benih pada kedalaman 2-3 cm, dengan jarak tanam sekitar 50 cm jika di lahan.
- Pemasangan Ajir atau Penyangga
- Karena paria adalah tanaman merambat, pasang ajir (bambu atau kawat) untuk mendukung pertumbuhan batangnya.
- Penyiraman
- Siram secara rutin, 1-2 kali sehari, tergantung kelembapan tanah. Jangan biarkan tanah terlalu kering atau tergenang air.
- Pemupukan
- Gunakan pupuk organik (pupuk kandang atau kompos) pada awal penanaman.
- Tambahkan pupuk NPK (10-10-10) setiap 2-3 minggu untuk mendukung pertumbuhan.
- Pengendalian Hama dan Penyakit
- Paria rentan terhadap hama seperti ulat daun, kutu putih, dan penyakit embun tepung. Gunakan pestisida organik atau kimia sesuai kebutuhan.
- Panen
- Paria biasanya siap dipanen dalam waktu 60-70 hari setelah tanam. Panen dilakukan saat buah belum terlalu matang (masih hijau).
Kesimpulan
Paria adalah sayuran dengan banyak manfaat kesehatan dan mudah dibudidayakan. Pastikan untuk mengonsumsinya dalam jumlah yang cukup dan hindari berlebihan, terutama bagi ibu hamil atau penderita penyakit tertentu. Untuk budidaya di rumah, menanam paria di pot atau lahan dengan dukungan ajir dapat memberikan hasil yang optimal! 🌱