Tebing Breksi merupakan tempat wisata yang berada di wilayah Kabupaten Sleman. Lokasinya berada di sebelah selatan Candi Prambanan dan berdekatan dengan Candi Ijo serta Kompleks Keraton Boko.
Jl. Desa Lengkong, RT.02/RW.17, Gn. Sari, Sambirejo, Kec. Prambanan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55572
Berada di ketinggian 250 MDPL. Kini Tebing Breksi telah menjadi tempat wisata yang juga menorehkan prestasi. Tebing Breksi yang resmi dibuka tanggal 30 Mei 2015 dengan penandatanganan prasasti oleh Sri Sultan Hamengku Buwono X, telah mendapatkan penghargaan sebagai Tempat Wisata Baru Terpopuler pada tahun 2017.

Setiap musim liburan bisa ribuan orang mendatangi tempat wisata ini.
Sebelum menjadi tempat wisata lokasi ini sebelumnya adalah lokasi tambang batu kapur yang menjadi mata pencaharian masyarakat.

Lalu tahun 2014 datang peneliti gabungan dari Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Universitas Pembangunan Nasional (UPN) meninjau Tebing Breksi. Hasilnya? Ditemukan jenis batuan tufan yang langka, sehingga Tebing Breksi ditetapkan sebagai salah satu Geoheritage Yogyakarta yang dilarang untuk ditambang lagi. Saat itu masih tersisa kira-kira sepersepuluh dari volume awal Tebing Breksi.
Namun sejarah Tebing Breksi sebagai sumber penghasilan warga sekitar tak lantas berhenti. Setelah tidak lagi menjadi tambang, banyak orang berdatang menikmati senja di kawasan Breksi dan mengunggahnya ke sosial media. Dari sinilah semakin banyak wisatawan berdatangan.
Kini, batuan kapur raksasa berlapis-lapis ini sudah dipahat membentuk relief dan patung dari cerita pewayangan: pahatan Arjuna membunuh Buto Cakil; pahatan naga dengan mahkotanya; dan patung Semar. Semua karya pahatan ciptaan pemuda setempat, Anto. Dengan detail-detail di setiap karya pahatannya, mencerminkan seorang seniman yang telaten dan sabar.

Anak tangga dibangun di sisi timur untuk menaiki tebing. Selain itu, dengan latar batuan kapur bermacam gradasi yang menjulang, di kawasan Tebing Breksi ada pula Tlatar Seneng serta amfiteater yang sering digunakan untuk kopi darat dan event nasional. Tlatar Seneng dengan bentuknya yang melingkar dan terbuat dari batu, langsung mengingatkan kita dengan teater tempat pertunjukkan drama dari zaman Yunani klasik.
Ada pula tawaran objek-objek swafoto di samping burung hantu jinak di tangga masuk, setidaknya ada dua belas objek swafoto yang diletakkan di punggung tebing utama seperti di Bukit Bintang atau Candi Ijo.

Dari puncak tebing breksi kita bisa melihat Yogyakarta dari ketinggian. Dari ketinggian Breksi terlihat puncak candi Prambanan, pesawat-pesawat hilir mudik di Adisucipto, serta jalanan dan lampu-lampu Yogyakarta menjadi suguhan lanskap yang memanjakan dan menjadi daya tarik wisatawan. Makin indah semua ini saat senja meluruh di langit.
Inikanaku 9 Mei 2024 untuk KlopakIndonesia