Ikan Belida

Avatar photo

- Jurnalis

Rabu, 11 Desember 2024 - 22:26 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ikan Belida (genus Notopterus) adalah jenis ikan air tawar yang berasal dari keluarga Notopteridae. Ikan ini dikenal karena bentuk tubuhnya yang panjang dan pipih, serta memiliki sirip punggung yang memanjang, mirip dengan sayap atau bilah. Ikan belida banyak ditemukan di perairan Asia Tenggara, termasuk di Indonesia, Malaysia, dan Thailand. Berikut adalah beberapa informasi tentang ikan belida:

1. Ciri-ciri Fisik Ikan Belida:

  • Bentuk Tubuh: Ikan belida memiliki tubuh yang panjang, ramping, dan pipih dengan kepala yang sedikit runcing. Bagian tubuhnya tampak seperti pisau atau bilah, sehingga ikan ini sering disebut “ikan belida” (dalam bahasa Indonesia berarti “belati”).
  • Sirip: Ikan ini memiliki sirip punggung yang panjang dan memanjang sepanjang tubuhnya, memberikan kesan seperti sayap atau belati. Sirip ini adalah ciri khas yang membedakan ikan belida dari ikan lainnya.
  • Warna: Warna tubuh ikan belida bervariasi, mulai dari coklat keabu-abuan hingga kehitaman, tergantung pada habitat tempat tinggalnya. Biasanya, tubuhnya memiliki warna yang menyerupai tanah atau perairan tempat mereka hidup.
  • Ukuran: Ikan belida dapat tumbuh cukup besar, dengan panjang tubuh bisa mencapai 1 meter atau lebih, tergantung pada spesiesnya.

2. Habitat dan Sebaran:

  • Distribusi: Ikan belida banyak ditemukan di perairan Asia Tenggara, khususnya di Indonesia, Thailand, Malaysia, dan Vietnam. Mereka sering ditemukan di sungai, danau, dan rawa-rawa dengan air yang agak keruh.
  • Lingkungan: Ikan ini biasanya hidup di perairan dengan arus yang tenang, baik di sungai maupun di kolam yang memiliki banyak vegetasi atau habitat berlumpur.

3. Pola Makan dan Kebiasaan:

  • Karnivora: Ikan belida adalah ikan karnivora yang memangsa ikan kecil, serangga air, dan organisme lain yang lebih kecil dari tubuhnya. Mereka berburu dengan cara menyergap mangsanya, sering kali menggunakan kecepatan dan ketepatan dalam menyambar makanan.
  • Pemburu Aktif: Ikan belida dapat mencari makan di malam hari atau di tempat yang agak gelap, sehingga mereka sering lebih aktif pada waktu malam.

4. Budidaya dan Pemeliharaan:

  • Pemeliharaan di Akuarium: Ikan belida dapat dipelihara dalam akuarium atau kolam besar yang memiliki sistem filtrasi yang baik dan cukup ruang untuk bergerak. Karena ukuran tubuhnya yang besar, akuarium yang sangat luas diperlukan untuk menjaga kesehatan ikan ini.
  • Kualitas Air: Ikan belida membutuhkan kualitas air yang baik, dengan suhu air sekitar 26-30°C, pH sekitar 6-7, dan kadar oksigen yang cukup.
  • Pakan: Ikan belida dapat diberi pakan hidup seperti ikan kecil, cacing, atau pakan buatan khusus ikan karnivora.

5. Nilai Ekonomi:

  • Konsumsi: Ikan belida memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi di beberapa daerah, terutama di Indonesia. Ikan ini sering dikonsumsi sebagai hidangan lezat dengan daging yang lembut dan banyak digunakan dalam masakan tradisional.
  • Harga: Ikan belida memiliki harga yang relatif mahal, terutama di pasar lokal atau di tempat-tempat yang memiliki permintaan tinggi. Kualitas daging yang lembut dan rasa yang enak membuat ikan belida sangat dicari oleh pecinta kuliner.

6. Peran dalam Ekosistem:

  • Sebagai ikan pemangsa, belida berperan penting dalam mengendalikan jumlah ikan kecil dan organisme lain dalam ekosistem perairan. Mereka membantu menjaga keseimbangan populasi spesies lain di habitat mereka.

7. Konservasi:

  • Ikan belida, meskipun relatif melimpah di beberapa tempat, menghadapi ancaman karena perubahan habitat, polusi air, dan penangkapan berlebihan. Beberapa spesies ikan belida mungkin terancam oleh penurunan kualitas habitat alami mereka, dan upaya konservasi bisa dilakukan untuk memastikan kelestariannya.

8. Ikan Belida di Indonesia:

  • Di Indonesia, ikan belida sangat terkenal di wilayah Sumatra, Kalimantan, dan beberapa daerah lain yang memiliki sungai besar atau rawa. Ikan ini sering dikonsumsi dalam hidangan khas, seperti ikan belida bakar atau ikan belida gulai.
  • Selain itu, ikan belida juga sering dipelihara dalam kolam untuk tujuan budidaya, baik untuk konsumsi maupun untuk dijual di pasar.

Kesimpulan:

Ikan belida adalah ikan yang menarik dengan bentuk tubuh yang unik dan memiliki nilai ekonomis tinggi, baik sebagai ikan konsumsi maupun ikan hias. Dengan cara pemeliharaan yang tepat dan menjaga kualitas air yang baik, ikan belida dapat tumbuh dengan sehat dan berkembang biak dengan baik di kolam atau akuarium.

 

Jenis-Jenis Ikan Belida

Ikan belida termasuk dalam keluarga Notopteridae dan genus Notopterus. Ada beberapa jenis ikan belida yang dikenal dan tersebar di berbagai perairan Asia Tenggara. Berikut adalah beberapa jenis ikan belida yang paling dikenal:

1. Notopterus notopterus (Ikan Belida Sumatra)

  • Deskripsi: Ini adalah jenis ikan belida yang paling umum dan banyak ditemukan di Indonesia, terutama di wilayah Sumatra, Kalimantan, dan sebagian besar wilayah Asia Tenggara. Ikan ini memiliki tubuh yang panjang, pipih, dan sirip punggung yang sangat panjang.
  • Ukuran: Ikan belida Sumatra dapat tumbuh hingga panjang sekitar 60 cm hingga 1 meter, tergantung pada lingkungan dan kualitas pemeliharaan.
  • Habitat: Ikan ini biasa ditemukan di sungai besar, rawa-rawa, dan danau dengan perairan yang agak keruh.
  • Pakan: Ikan belida Sumatra adalah karnivora yang memangsa ikan kecil, serangga air, dan organisme lainnya.

2. Notopterus chitala (Ikan Belida Chitala)

  • Deskripsi: Jenis ikan belida ini juga dikenal dengan nama Chitala dan ditemukan di sungai-sungai Asia Tenggara. Ciri khasnya adalah tubuh yang pipih dan sirip punggung panjang yang memanjang hingga sepanjang tubuh ikan.
  • Ukuran: Ikan ini dapat tumbuh lebih besar dari spesies lainnya, mencapai panjang 1 meter atau lebih.
  • Habitat: Ditemukan di sungai-sungai besar dan perairan yang tenang, serta rawa-rawa yang memiliki banyak vegetasi air.
  • Pakan: Ikan belida jenis ini juga termasuk pemangsa ikan kecil, serangga, dan cacing.
Baca Juga :  Tahapan Budidaya Udang Air Tawar

3. Notopterus boja (Ikan Belida Boja)

  • Deskripsi: Ikan belida jenis ini sering ditemukan di sungai dan danau di Indonesia, terutama di Kalimantan. Meskipun ukurannya lebih kecil dibandingkan dengan Notopterus notopterus, jenis ini memiliki bentuk tubuh yang serupa dengan ikan belida lainnya.
  • Ukuran: Panjang ikan belida boja dapat mencapai sekitar 30-50 cm.
  • Habitat: Ikan ini biasanya ditemukan di sungai yang lebih kecil dan rawa-rawa yang tenang.
  • Pakan: Ikan belida boja adalah karnivora, dan mereka memakan ikan kecil, cacing, dan serangga air.

4. Notopterus amphibius (Ikan Belida Air)

  • Deskripsi: Ikan belida jenis ini ditemukan di beberapa daerah di Asia Tenggara, terutama di daerah dengan banyak rawa dan danau. Mereka memiliki bentuk tubuh yang ramping dan sirip punggung yang panjang.
  • Ukuran: Ikan belida amphibius bisa mencapai panjang 40-60 cm.
  • Habitat: Ikan ini sering ditemukan di perairan dengan vegetasi air yang lebat, seperti rawa-rawa atau danau berlumpur.
  • Pakan: Seperti spesies belida lainnya, ikan ini memangsa ikan kecil dan organisme air lainnya.

5. Notopterus andersoni (Ikan Belida Anderson)

  • Deskripsi: Ikan belida jenis ini ditemukan di wilayah India dan Bangladesh. Ikan ini lebih jarang ditemukan dibandingkan dengan spesies lainnya dan lebih sering ditemukan di daerah yang lebih kecil dan terisolasi.
  • Ukuran: Ukuran ikan belida Anderson lebih kecil, biasanya hanya mencapai panjang 20-30 cm.
  • Habitat: Biasanya ditemukan di perairan yang lebih kecil, seperti sungai-sungai kecil atau danau.
  • Pakan: Ikan ini juga termasuk pemangsa yang mengkonsumsi ikan kecil dan invertebrata air.

Perbedaan Utama Jenis Ikan Belida:

  • Ukuran: Beberapa jenis ikan belida dapat tumbuh sangat besar, sementara yang lainnya lebih kecil.
  • Habitat: Ikan belida ditemukan di berbagai tipe perairan, mulai dari sungai besar, rawa-rawa, hingga danau.
  • Pola Makan: Semua jenis ikan belida umumnya karnivora, tetapi ada perbedaan dalam ukuran mangsa yang mereka konsumsi sesuai dengan ukuran tubuh mereka.

Kesimpulan

Ikan belida terdiri dari berbagai spesies yang ditemukan di perairan Asia Tenggara dan beberapa bagian Asia Selatan. Masing-masing jenis ikan belida memiliki ciri khas yang membedakannya, seperti ukuran tubuh, habitat, dan pola makan. Ikan-ikan ini memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi di pasar, baik untuk konsumsi maupun untuk pemeliharaan hias.

 

Jenis Ikan Belida Yang Paling Banyak Dibudidaya Untuk Dikonsumsi

Ikan Belida yang Paling Banyak Dibudidayakan untuk Dikirim ke Pasar Konsumsi adalah Notopterus notopterus, atau sering disebut sebagai Ikan Belida Sumatra. Jenis ikan ini merupakan yang paling umum dan banyak dibudidayakan di Indonesia, khususnya di Sumatra, Kalimantan, dan beberapa daerah di Asia Tenggara lainnya.

Berikut alasan mengapa Notopterus notopterus paling banyak dibudidayakan untuk konsumsi:

1. Kualitas Daging yang Lezat

  • Ikan belida Sumatra memiliki daging yang lembut, kenyal, dan tidak berduri besar. Dagingnya dianggap enak dan sangat disukai oleh banyak orang, sehingga menjadikannya pilihan utama untuk dikonsumsi.
  • Tekstur dagingnya yang padat dan sedikit berduri menjadikannya sangat cocok untuk berbagai olahan masakan, seperti ikan belida bakar, ikan belida gulai, atau ikan belida asam pedas.

2. Permintaan Pasar yang Tinggi

  • Ikan belida Sumatra banyak dicari di pasar, baik di pasar lokal maupun di restoran, terutama di daerah Sumatra dan Kalimantan. Hal ini menjadikannya ikan yang cukup menguntungkan untuk dibudidayakan.
  • Selain itu, ikan belida juga banyak diekspor ke negara lain, termasuk ke Malaysia, Singapura, dan negara-negara di Asia lainnya.

3. Kemudahan dalam Budidaya

  • Ikan belida Sumatra lebih mudah untuk dibudidayakan dibandingkan dengan beberapa spesies belida lainnya. Mereka dapat hidup dengan baik di kolam dengan kualitas air yang baik dan cukup luas.
  • Ikan belida Sumatra juga tahan terhadap kondisi perairan yang sedikit keruh, yang memungkinkan mereka berkembang biak dengan baik di banyak jenis habitat.

4. Ukuran yang Lebih Besar

  • Ikan belida Sumatra dapat tumbuh cukup besar, mencapai panjang sekitar 60 cm hingga 1 meter. Ukuran tubuh yang besar ini memungkinkan ikan untuk menghasilkan lebih banyak daging per individu, menjadikannya pilihan yang lebih ekonomis dan menguntungkan bagi petani ikan.

5. Harga Pasar yang Menguntungkan

  • Karena kualitas dagingnya yang enak dan besar, ikan belida Sumatra sering diperdagangkan dengan harga yang lebih tinggi, terutama untuk ikan yang besar dan berkualitas. Hal ini menjadi daya tarik bagi petani atau pembudidaya ikan belida untuk memilih spesies ini.

Kesimpulan:

Notopterus notopterus, atau ikan belida Sumatra, adalah jenis ikan belida yang paling banyak dibudidayakan untuk konsumsi karena kualitas dagingnya yang lezat, ukuran tubuhnya yang besar, permintaan pasar yang tinggi, dan kemudahan dalam budidayanya. Sebagai ikan konsumsi, ikan belida ini menjadi pilihan utama di pasar, baik untuk pasar lokal maupun ekspor.

Cara Budidaya Ikan Belida

Budidaya ikan belida membutuhkan perhatian khusus, karena ikan ini memiliki karakteristik unik dan cenderung membutuhkan lingkungan yang stabil serta perawatan yang teliti. Berikut adalah langkah-lah dalam budidaya ikan belida:

Baca Juga :  Cara Membuat Pupuk Organik Yang Sesuai Untuk Tanaman Cabai

1. Persiapan Kolam atau Akuarium

  • Ukuran Kolam: Ikan belida membutuhkan kolam yang cukup besar untuk tumbuh dengan baik, karena ikan ini dapat tumbuh hingga mencapai panjang sekitar 1 meter. Kolam dengan ukuran minimal 5×5 meter dengan kedalaman sekitar 1,5-2 meter direkomendasikan. Kolam yang lebih besar akan memungkinkan ikan untuk tumbuh dengan optimal.
  • Sistem Filtrasi dan Sirkulasi Air: Kolam harus dilengkapi dengan sistem filtrasi yang baik untuk menjaga kualitas air tetap bersih dan mengalir dengan baik. Ikan belida membutuhkan air yang cukup oksigenasi dan sirkulasi yang lancar. Gunakan pompa dan filter untuk menjaga kebersihan air.
  • Kualitas Air: Ikan belida membutuhkan air dengan suhu antara 26-30°C, pH antara 6-7, dan kadar oksigen yang cukup tinggi. Pastikan kualitas air tetap stabil dan lakukan perubahan air secara rutin untuk menjaga kesehatan ikan.
  • Tanaman dan Tempat Perlindungan: Kolam yang memiliki tanaman air atau struktur tempat berlindung akan membantu ikan merasa lebih aman dan nyaman. Ini juga akan memberikan perlindungan dari gangguan atau predator.

2. Pemilihan Induk Ikan Belida

  • Induk Betina dan Jantan: Pilih induk betina yang cukup besar dan sehat, dengan tubuh yang gemuk dan bebas dari penyakit. Induk jantan sebaiknya aktif dan memiliki bentuk tubuh yang proporsional.
  • Pemilihan Induk Berkualitas: Pastikan induk berasal dari garis keturunan yang sehat dan tidak terinfeksi penyakit. Ikan belida yang memiliki warna dan bentuk tubuh yang baik biasanya menghasilkan keturunan yang sehat.

3. Pemijahan (Proses Bertelur)

  • Suhu dan Waktu Pemijahan: Ikan belida biasanya berkembang biak pada suhu air yang hangat sekitar 28-30°C. Musim pemijahan umumnya terjadi di musim hujan atau saat air dalam kondisi cukup hangat.
  • Kolam Pemijahan: Pemijahan dapat dilakukan dalam kolam khusus pemijahan atau kolam induk. Kolam harus memiliki kedalaman sekitar 1-1,5 meter dan dilengkapi dengan tempat berlindung, seperti tanaman air atau tiang-tiang kayu.
  • Proses Pemijahan: Selama proses pemijahan, induk betina akan melepaskan telur, dan induk jantan akan membuahi telur tersebut. Telur biasanya menempel pada tanaman atau benda keras di dalam kolam. Proses pemijahan ikan belida biasanya berlangsung dalam beberapa jam.

4. Perawatan Telur dan Larva

  • Mengisolasi Induk: Setelah pemijahan, segera pisahkan induk betina dan jantan dari kolam untuk mencegah mereka memakan telur.
  • Penetasan Telur: Telur ikan belida akan menetas dalam waktu 24-48 jam setelah dibuahi, tergantung pada suhu air. Setelah menetas, larva ikan belida akan mulai berenang bebas setelah beberapa hari.
  • Memberi Pakan untuk Larva: Pada tahap larva, ikan belida sangat kecil dan membutuhkan pakan yang sangat halus, seperti infusoria, rotifera, atau artemia. Pemberian pakan yang tepat pada tahap ini sangat penting untuk memastikan kelangsungan hidup larva.

5. Pembesaran Bibit Ikan Belida

  • Pemindahan Bibit: Setelah larva tumbuh menjadi benih yang cukup besar (biasanya setelah sekitar 1 bulan), mereka dapat dipindahkan ke kolam pembesaran yang lebih besar. Kolam pembesaran ini harus memiliki ruang yang cukup luas untuk mendukung pertumbuhan ikan.
  • Pemberian Pakan: Pada tahap pembesaran, ikan belida dapat diberi pakan berupa cacing, ikan kecil, atau pelet ikan karnivora yang mengandung protein tinggi. Pemberian pakan secara teratur akan mempercepat pertumbuhan ikan.
  • Perawatan dan Kesehatan: Jaga kualitas air dan kesehatan ikan dengan rutin memeriksa keberadaan penyakit atau parasit. Jika ditemukan gejala penyakit, segera lakukan pengobatan.

6. Pemisahan Berdasarkan Ukuran

  • Mengelompokkan Ikan: Ikan belida yang tumbuh dengan cepat perlu dipisahkan berdasarkan ukuran untuk mencegah persaingan yang tidak sehat. Pisahkan ikan yang lebih besar dari yang lebih kecil untuk memastikan mereka mendapatkan cukup ruang dan pakan.
  • Pemeliharaan Kesehatan: Jaga kebersihan kolam dan lakukan pemeriksaan kesehatan ikan secara berkala. Pastikan ikan tidak terinfeksi penyakit yang dapat menyebar ke ikan lainnya.

7. Pemeliharaan dan Perawatan Kolam

  • Filtrasi dan Pembersihan: Pastikan kolam memiliki sistem filtrasi yang baik dan lakukan pembersihan secara rutin untuk menghindari penumpukan kotoran dan limbah ikan.
  • Pengawasan Kualitas Air: Lakukan pengecekan kualitas air secara berkala untuk memastikan bahwa suhu, pH, dan oksigen tetap dalam kisaran yang ideal. Periksa juga kadar amonia dan nitrit dalam air, karena kadar yang tinggi dapat berbahaya bagi ikan.

8. Pemasaran dan Penjualan

  • Penyortiran Ikan: Setelah ikan belida mencapai ukuran pasar (biasanya sekitar 20-30 cm atau lebih), ikan dapat disortir berdasarkan ukuran dan kualitas. Ikan yang besar dan sehat dapat dijual dengan harga yang lebih tinggi.
  • Pemasaran: Ikan belida memiliki permintaan yang cukup tinggi di pasar lokal, terutama di daerah yang memiliki tradisi mengonsumsi ikan ini. Pastikan ikan dijual dalam kondisi segar dan sehat, baik di pasar tradisional maupun restoran.

Kesimpulan

Budidaya ikan belida membutuhkan perhatian khusus pada kualitas air, pakan, serta perawatan yang tepat untuk menghasilkan ikan yang sehat dan berkualitas. Dengan memperhatikan langkah-langkah tersebut dan memastikan lingkungan yang ideal bagi ikan, budidaya ikan belida dapat berjalan sukses dan menguntungkan.

Follow WhatsApp Channel inikanaku.info untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Panduan Lengkap Budidaya Jeruk Purut: Dari Penanaman hingga Panen Maksimal
Panduan Lengkap Budidaya Seledri: Dari Dapur ke Polybag hingga Hidroponik
Budidaya Tanaman Muncang
Cara Budidaya Tanaman Lengkuas
Budidaya Melon Sistem Machida: Teknologi Jepang yang Menghasilkan Melon Premium di Indonesia
Ikan Nila Nirwana: Unggulan Budidaya Perairan Indonesia
Gurame Soang: Jenis Gurame Paling Banyak Dibudidayakan di Indonesia
Cuaca Dingin Melanda, Ini Dampaknya terhadap Budidaya Ikan Nila, Gurame, dan Lele
Berita ini 7 kali dibaca

Berita Terkait

Minggu, 3 Agustus 2025 - 17:22 WIB

Panduan Lengkap Budidaya Jeruk Purut: Dari Penanaman hingga Panen Maksimal

Rabu, 30 Juli 2025 - 10:37 WIB

Panduan Lengkap Budidaya Seledri: Dari Dapur ke Polybag hingga Hidroponik

Senin, 28 Juli 2025 - 19:52 WIB

Budidaya Tanaman Muncang

Senin, 28 Juli 2025 - 18:53 WIB

Cara Budidaya Tanaman Lengkuas

Sabtu, 19 Juli 2025 - 14:16 WIB

Budidaya Melon Sistem Machida: Teknologi Jepang yang Menghasilkan Melon Premium di Indonesia

Info Terbaru

Healthy Lifestyle

Sirsak: Buah Tropis dengan Segudang Manfaat Kesehatan

Minggu, 3 Agu 2025 - 18:24 WIB

Healthy Lifestyle

Rahasia Sehat dari Jeruk Purut: Tingkatkan Daya Tahan Tubuh Secara Alami

Minggu, 3 Agu 2025 - 13:05 WIB