Turbulensi, Penyebab dan Efeknya pada Penerbangan

Avatar photo

- Jurnalis

Senin, 7 Juli 2025 - 06:25 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Turbulensi kerap menjadi momok menakutkan bagi banyak penumpang pesawat. Getaran mendadak di tengah udara tenang, guncangan yang membuat minuman tumpah, hingga tubuh yang terangkat dari kursi, menjadi pengalaman tak terlupakan. Namun sebenarnya, seberapa berbahayakah turbulensi bagi pesawat dan para penumpangnya?

Turbulensi adalah gangguan aliran udara yang menyebabkan pesawat mengalami guncangan. Fenomena ini terjadi akibat berbagai faktor atmosfer yang berubah secara dinamis. Di langit, tidak ada jalan lurus yang tenang seperti di darat. Udara terus bergerak dan membentuk arus, pusaran, serta perbedaan tekanan yang menjadi penyebab utama turbulensi.

Salah satu penyebab utama turbulensi adalah pertemuan dengan jet stream, yakni arus udara kencang yang bergerak cepat di ketinggian tinggi. Saat pesawat memasuki atau keluar dari zona ini, perubahan kecepatan dan arah angin dapat menyebabkan guncangan. Selain itu, turbulensi termal juga menjadi pemicu umum, terutama saat udara panas naik ke atmosfer pada siang hari, menciptakan perbedaan tekanan dan pergerakan udara secara vertikal.

Baca Juga :  Beda NU dan Muhammadiah Dalam Menentukan Awal Puasa

Turbulensi juga bisa terjadi saat angin bertiup melintasi gunung, bukit, atau gedung tinggi, yang dikenal sebagai turbulensi mekanis. Ada pula clear air turbulence (CAT), jenis turbulensi yang muncul tanpa adanya awan atau cuaca buruk, sehingga sulit terdeteksi oleh radar cuaca. Jenis ini biasanya terjadi di sekitar jet stream dan sangat umum ditemui dalam penerbangan komersial jarak jauh.

Efek dari turbulensi pada pesawat umumnya bersifat minor. Pesawat dirancang untuk menghadapi guncangan udara, bahkan dalam skala yang cukup ekstrem. Struktur pesawat, termasuk sayap dan badan, dibuat fleksibel agar dapat meredam tekanan udara secara aman. Namun demikian, turbulensi tetap bisa menimbulkan risiko bagi penumpang, terutama jika tidak mengenakan sabuk pengaman.

Baca Juga :  Ibnu Sina & Ilmuwan Islam Lainnya Yang Mendukung Konsep Geosentris

Cedera akibat turbulensi sebagian besar terjadi karena penumpang atau awak kabin terlempar dari kursi atau terbentur benda di sekitarnya. Oleh karena itu, penting untuk tetap mengenakan sabuk pengaman selama duduk, bahkan ketika tanda sabuk pengaman sudah dipadamkan.

Dalam situasi turbulensi, pilot memiliki sejumlah langkah mitigasi, seperti mengubah ketinggian terbang atau menghindari area yang terpantau mengalami gangguan udara. Teknologi modern dalam kokpit dan sistem pelaporan cuaca juga membantu pilot memprediksi dan menghindari wilayah turbulen sedini mungkin.

Meskipun terasa menegangkan, turbulensi pada dasarnya adalah bagian normal dari perjalanan udara. Edukasi kepada penumpang tentang apa yang terjadi saat pesawat berguncang, serta pentingnya disiplin dalam keselamatan penerbangan, menjadi kunci untuk mengurangi kepanikan yang tidak perlu. Dengan pemahaman yang baik, turbulensi tidak lagi menjadi momok menakutkan, melainkan fenomena alam yang bisa dihadapi dengan tenang.

 

Follow WhatsApp Channel inikanaku.info untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Apakah Besok 2 Agustus 2025 Ada Gerhana Matahari Total di Indonesia? Ini Penjelasannya
Sirius: Bintang Paling Terang di Langit Malam dan Misteri Cahaya Bintang
Beda Cumi dengan Sotong
Wisata, Study Tour, dan Kunjungan Industri: Seru-seruan atau Menambah Ilmu?
Gunung Api Bawah Laut di Samudra Pasifik Diramalkan Akan Segera Meletus
Tes Kecerdasan dan Cara Menentukan Tingkat Kecerdasan
Buck Moon 10 Juli 2025: Purnama Juli yang Sarat Makna dan Keindahan Langit Malam
Memahami Hukum Bernoulli: Prinsip, Contoh Soal, dan Penerapannya dalam Kehidupan Sehari-hari
Berita ini 38 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 1 Agustus 2025 - 19:40 WIB

Apakah Besok 2 Agustus 2025 Ada Gerhana Matahari Total di Indonesia? Ini Penjelasannya

Rabu, 30 Juli 2025 - 19:56 WIB

Sirius: Bintang Paling Terang di Langit Malam dan Misteri Cahaya Bintang

Jumat, 25 Juli 2025 - 09:36 WIB

Beda Cumi dengan Sotong

Senin, 21 Juli 2025 - 19:59 WIB

Wisata, Study Tour, dan Kunjungan Industri: Seru-seruan atau Menambah Ilmu?

Kamis, 17 Juli 2025 - 19:33 WIB

Gunung Api Bawah Laut di Samudra Pasifik Diramalkan Akan Segera Meletus

Info Terbaru

Healthy Lifestyle

Sirsak: Buah Tropis dengan Segudang Manfaat Kesehatan

Minggu, 3 Agu 2025 - 18:24 WIB

Healthy Lifestyle

Rahasia Sehat dari Jeruk Purut: Tingkatkan Daya Tahan Tubuh Secara Alami

Minggu, 3 Agu 2025 - 13:05 WIB