Apakah Ikan Sapu-Sapu Bisa Dimakan?

- Jurnalis

Sabtu, 19 Juli 2025 - 08:34 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ikan sapu-sapu, atau yang dikenal secara ilmiah sebagai Hypostomus plecostomus dan beberapa spesies lain dalam famili Loricariidae, kerap dijumpai di sungai-sungai Indonesia, terutama di daerah perkotaan. Ikan ini memiliki tampilan unik: tubuh bersisik keras seperti lapis baja, mulut menyerupai alat penghisap, dan kerap menempel di dasar sungai atau bebatuan. Pertanyaannya, apakah ikan ini bisa dikonsumsi manusia?

Bisa Dimakan, Tapi Perlu Syarat Ketat

Secara biologis, ikan sapu-sapu bukanlah ikan yang beracun, dan secara teknis dapat dikonsumsi. Namun, menurut sejumlah ahli perikanan dan kesehatan lingkungan, ada sejumlah risiko besar yang harus diperhatikan sebelum menjadikannya sebagai bahan konsumsi.

Dr. Indah Susanti, dosen Biologi Perairan dari Universitas Airlangga, menjelaskan:

“Sapu-sapu bukan ikan beracun. Namun, karena kebiasaannya hidup di perairan tercemar dan memakan sisa-sisa organik, maka dagingnya rentan mengandung logam berat. Konsumsinya bisa membahayakan jika tidak diproses atau diuji dahulu.”

Dengan kata lain, selama ikan ini berasal dari perairan yang bersih dan proses pengolahan dilakukan dengan benar, ikan sapu-sapu bisa dimakan. Namun, kasus seperti itu sangat jarang terjadi di Indonesia.

Hidup di Sungai Kotor, Kandungan Logam Berat Tinggi

Masalah terbesar dari konsumsi ikan sapu-sapu di Indonesia adalah kebiasaan hidup ikan ini di sungai-sungai tercemar, terutama di kota-kota besar. Ikan sapu-sapu dikenal sebagai pemakan segala, bahkan sisa-sisa limbah dan bangkai, yang membuat tubuhnya menyerap unsur-unsur berbahaya dari lingkungan sekitarnya.

Baca Juga :  Manfaat Jahe Untuk Kesehatan

Sebuah penelitian dari Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM KKP) tahun 2022 menunjukkan bahwa ikan sapu-sapu yang ditangkap dari Sungai Brantas dan Citarum mengandung logam berat seperti timbal (Pb), merkuri (Hg), dan kadmium (Cd) dalam kadar tinggi, yang jauh di atas ambang batas aman konsumsi manusia.

Risiko Kesehatan Jika Dikonsumsi

Mengonsumsi ikan sapu-sapu yang tercemar logam berat dapat berdampak buruk bagi kesehatan. Beberapa risiko yang dipaparkan oleh ahli toksikologi dan gizi antara lain:

  • Gangguan ginjal akibat akumulasi merkuri
  • Kerusakan hati dan sistem saraf pusat
  • Risiko kanker dalam jangka panjang
  • Penurunan fungsi imun dan gangguan hormon

Menurut Prof. Siti Nurhasanah, pakar gizi dari IPB, logam berat bersifat akumulatif. Artinya, meskipun dikonsumsi dalam jumlah kecil, efeknya bisa terasa dalam jangka panjang jika sering dilakukan.

Nilai Gizi Rendah, Daging Alot dan Tipis

Secara tekstur dan nutrisi, ikan sapu-sapu juga tergolong tidak ideal untuk konsumsi. Dagingnya sangat sedikit, berserat keras, dan tidak memiliki kandungan omega-3 yang signifikan. Dibandingkan dengan ikan air tawar konsumsi lainnya seperti lele, nila, atau patin, sapu-sapu kalah jauh dari sisi rasa maupun manfaat gizi.

Baca Juga :  Daun Kelor, Superfood Tropis yang Kaya Khasiat untuk Penderita Diabetes

Ada Upaya Pengolahan, Tapi Masih Terbatas

Meski demikian, di beberapa daerah, ada upaya untuk memanfaatkan ikan sapu-sapu sebagai produk olahan alternatif. Contohnya di Tasikmalaya dan Sidoarjo, ikan ini diolah menjadi:

  • Kerupuk ikan sapu-sapu
  • Abon dan dendeng
  • Pakan ternak atau pupuk organik

Namun, perlu dicatat bahwa produk-produk ini hanya aman dikonsumsi jika bahan bakunya berasal dari ikan sapu-sapu yang dibudidayakan dalam air bersih dan telah melewati uji laboratorium terhadap kandungan logam berat.

Kesimpulan: Bukan untuk Konsumsi Umum

Secara ilmiah dan medis, berikut kesimpulan dari para ahli terkait konsumsi ikan sapu-sapu:

  • Dapat dimakan jika berasal dari sumber bersih dan diolah dengan benar
  • Sangat tidak disarankan dikonsumsi dari alam liar, terutama sungai kota
  • Mengandung logam berat berbahaya bagi kesehatan
  • Nilai gizi rendah dan rasa tidak sebanding dengan ikan konsumsi lainnya

Pakar lingkungan juga menegaskan, daripada dikonsumsi, ikan sapu-sapu lebih baik dimanfaatkan untuk pengendalian ekosistem atau produk non-pangan.

 

Follow WhatsApp Channel inikanaku.info untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Ikan Teri, Sumber Kalsium dan Protein Alami dari Laut Indonesia
Tape Singkong untuk Sakit Lambung: Mitos atau Fakta? Begini Penjelasannya
Nasi Dingin Penurun Gula Darah? Fakta Ilmiah dan Risiko Tersembunyi di Balik Nasi yang Disimpan Lebih dari 24 Jam
5 Jenis Rempah Terbaik untuk Kesehatan: Dari Jahe hingga Kunyit Yang Manfaatnya Terbukti Secara Ilmiah
Cegah “Brain Rot” pada Anak, Begini Langkah Nyatanya
Manfaat Meminum Kopi Susu, Lebih dari Sekadar Menambah Energi
3 Efek Samping Minum Kopi Susu yang Jarang Diketahui, Apa Saja?
Buah Mengkudu: Si Pahit Kaya Gizi dan Berkhasiat untuk Kesehatan Tubuh
Berita ini 42 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 7 November 2025 - 20:23 WIB

Ikan Teri, Sumber Kalsium dan Protein Alami dari Laut Indonesia

Senin, 3 November 2025 - 19:06 WIB

Tape Singkong untuk Sakit Lambung: Mitos atau Fakta? Begini Penjelasannya

Senin, 3 November 2025 - 18:38 WIB

Nasi Dingin Penurun Gula Darah? Fakta Ilmiah dan Risiko Tersembunyi di Balik Nasi yang Disimpan Lebih dari 24 Jam

Senin, 20 Oktober 2025 - 11:37 WIB

Cegah “Brain Rot” pada Anak, Begini Langkah Nyatanya

Jumat, 17 Oktober 2025 - 14:02 WIB

Manfaat Meminum Kopi Susu, Lebih dari Sekadar Menambah Energi

Info Terbaru

Healthy Lifestyle

Ikan Teri, Sumber Kalsium dan Protein Alami dari Laut Indonesia

Jumat, 7 Nov 2025 - 20:23 WIB

Healthy Lifestyle

Tape Singkong untuk Sakit Lambung: Mitos atau Fakta? Begini Penjelasannya

Senin, 3 Nov 2025 - 19:06 WIB