Seledri dikenal sebagai daun pelengkap sup, tapi siapa sangka, tanaman ini juga bisa jadi sumber penghasilan, solusi dapur sehat, bahkan media belajar berkebun di rumah. Menariknya lagi, seledri bisa ditanam dari sisa potongan dapur, di polybag, bahkan dengan sistem hidroponik. Mudah, murah, dan hasilnya bisa kamu panen berkali-kali!
Yuk, kenali lebih dekat cara budidaya seledri secara lengkap dan praktis!
1. Mengenal Seledri dan Jenisnya
Seledri (Apium graveolens) adalah tanaman daun yang kaya manfaat, mulai dari penambah rasa makanan, bahan jus sehat, hingga obat herbal alami.
Jenis seledri yang umum di Indonesia:
- Seledri daun: Daunnya lebat, sering digunakan untuk taburan makanan.
- Seledri batang: Batangnya besar dan renyah, cocok untuk dijus.
- Seledri umbi: Jarang ditemukan di Indonesia, umumnya dibudidayakan di Eropa.
2. Syarat Tumbuh Seledri
- Suhu ideal: 18–25 °C (tetapi bisa tumbuh di dataran rendah)
- Tanah subur, gembur, pH 5,5–6,5
- Sinar matahari: 4–6 jam/hari
- Bisa tumbuh di lahan sempit, polybag, pot, atau sistem hidroponik
3. Menanam Seledri dari Sisa Potongan Dapur (Regrow)
Metode regrow sangat cocok untuk pemula. Cukup gunakan bagian pangkal batang seledri sisa dapur (sekitar 3–5 cm), rendam sebagian dalam air bersih, dan letakkan di tempat terang.
Langkah-langkah regrow:
- Potong pangkal seledri segar.
- Rendam bagian bawahnya di air (jangan seluruh batang).
- Tunas dan akar akan muncul dalam 5–7 hari.
- Setelah tumbuh, bisa ditanam ke tanah, pot, polybag, atau hidroponik.
4. Budidaya Seledri di Polybag
Polybag adalah media tanam praktis dan efisien untuk seledri di rumah.
Langkahnya:
- Gunakan polybag minimal diameter 20 cm.
- Isi media tanam: tanah + kompos + sekam (1:1:1).
- Tanam bibit dari semai atau hasil regrow.
- Siram rutin pagi dan sore, beri sinar matahari cukup.
Perawatan:
- Beri pupuk organik cair seminggu sekali.
- Cabut gulma jika ada.
- Hindari genangan air, karena seledri tak suka terlalu basah.
Panen:
- Siap panen 60–80 hari setelah tanam.
- Bisa panen petik (ambil daun luar) agar terus tumbuh.
5. Budidaya Seledri secara Hidroponik
Seledri juga bisa ditanam tanpa tanah, menggunakan sistem hidroponik sederhana.
Cocok untuk:
- Balkon sempit, dapur, apartemen
- Pemula yang ingin berkebun bersih dan praktis
Langkah Regrow Hidroponik:
- Regrow seledri dalam gelas air seperti biasa.
- Setelah berakar, pindahkan ke netpot atau media spons.
- Letakkan di sistem hidroponik: rakit apung, wick system, atau botol bekas.
- Tambahkan larutan nutrisi (AB Mix) berkala.
Panen:
- Sekitar 4–6 minggu setelah akar tumbuh.
- Daun bisa dipetik bertahap.
6. Tips Tambahan agar Seledri Subur dan Sehat
- Jangan tanam terlalu rapat (jarak tanam 20–25 cm).
- Ganti media tanam setelah 2–3 kali panen di polybag.
- Bersihkan akar dan wadah secara berkala jika ditanam hidroponik.
- Gunakan air cucian beras atau pupuk organik cair sebagai booster alami.
7. Apakah Menanam Seledri dari Regrow Efektif?
Jawabannya: Sangat efektif!
Regrow dari sisa dapur bisa menghasilkan daun segar dalam beberapa minggu. Hasilnya mungkin tidak sebanyak seledri dari benih, tapi cukup untuk konsumsi harian, dan lebih cepat tumbuh.
Penutup:
Siapa bilang berkebun itu butuh lahan luas? Dengan seledri, kamu bisa mulai dari dapur sendiri. Bisa dari potongan bekas, bisa ditanam di polybag, atau bahkan hidroponik. Selain jadi pelengkap masakan, kamu juga belajar menanam, memanen, bahkan bisa menjual hasilnya. Seru, kan?
Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, tanam seledri dari sekarang. Dari dapur—menuju kebun mini yang penuh manfaat!