Perbedaan Padi Sawah dan Padi Huma yang Ditanam di Ladang

- Jurnalis

Minggu, 17 Agustus 2025 - 19:29 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Indonesia dikenal sebagai salah satu negara agraris dengan kekayaan varietas padi yang melimpah. Namun, tidak semua padi ditanam dengan cara yang sama. Secara umum, masyarakat mengenal dua jenis utama, yakni padi sawah dan padi huma (gogo/ladang). Keduanya sama-sama menghasilkan beras, tetapi memiliki perbedaan mencolok mulai dari cara tanam, kebutuhan air, hingga kualitas beras yang dihasilkan.

Padi Sawah: Mengandalkan Genangan Air

Padi sawah adalah jenis yang paling umum ditemui. Sesuai namanya, padi ini ditanam di sawah dengan sistem pengairan, baik dari irigasi maupun tadah hujan. Petani biasanya memulai dari persemaian, lalu memindahkan bibit ke lahan sawah yang sudah digenangi air.
Umur panennya relatif singkat, sekitar 3–4 bulan, dengan produktivitas tinggi mencapai 5–8 ton per hektare. Inilah sebabnya padi sawah menjadi penopang utama kebutuhan beras nasional. Varietasnya pun sangat beragam, seperti Ciherang, IR64, hingga Inpari yang sering kita temui di pasaran.

Baca Juga :  Budidaya Tanaman Buncis Pada Lahan Terbatas

Padi Huma: Tahan di Lahan Kering

Berbeda dengan padi sawah, padi huma ditanam di lahan kering atau ladang, terutama di daerah perbukitan dan pedalaman. Padi ini tidak membutuhkan genangan air, melainkan hanya mengandalkan curah hujan.
Cara tanamnya lebih sederhana, biasanya dengan sistem tugal, yaitu benih langsung ditanam di tanah tanpa melalui persemaian. Padi huma punya umur panen lebih panjang, bisa mencapai 5–7 bulan, tetapi hasil panennya relatif lebih sedikit, hanya 1–3 ton per hektare. Meski demikian, beras padi huma sering dianggap lebih pulen, harum, dan bergizi tinggi karena umumnya ditanam secara alami tanpa banyak pupuk kimia.

Tradisi dan Nilai Budaya

Padi huma tidak sekadar sumber pangan, tetapi juga bagian dari tradisi masyarakat adat di berbagai daerah, seperti Kalimantan, Sulawesi, dan Papua. Menanam padi huma sering diiringi ritual syukuran, doa, dan gotong royong, sehingga menjadi warisan budaya yang bernilai tinggi.

Baca Juga :  Budidaya Cabe Rawit Hijau di Polybag

Ringkasan Perbedaan

Aspek Padi Sawah (Biasa) Padi Huma (Ladang)
Lokasi tanam Sawah beririgasi atau tadah hujan Ladang/lahan kering
Cara tanam Persemaian → pindah tanam Ditugal langsung
Kebutuhan air Tinggi, butuh genangan Rendah, hanya curah hujan
Umur panen 3–4 bulan 5–7 bulan
Produktivitas 5–8 ton/ha 1–3 ton/ha
Rasa beras Umum, bervariasi Lebih pulen & harum
Sistem budidaya Intensif, modern Tradisional, alami

Penutup

Baik padi sawah maupun padi huma sama-sama menjadi bagian penting dari keragaman pangan Nusantara. Padi sawah berperan besar dalam memenuhi kebutuhan nasional, sementara padi huma menjaga tradisi dan menghadirkan cita rasa khas yang sulit ditemukan pada varietas lain. Keduanya menunjukkan betapa kayanya Indonesia dalam mengelola sumber daya pertanian untuk keberlangsungan hidup masyarakatnya.


Apakah Anda ingin saya buatkan juga poster ilustrasi perbandingan padi sawah dan padi huma agar lebih menarik untuk ditampilkan di inikanaku.info?

Follow WhatsApp Channel inikanaku.info untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Rahasia Sukses Budidaya Kunyit di Polybag: Cepat Tumbuh dan Panen Melimpah
Misteri Udang Beku Tercemar Cesium: Jejak Radioaktif dari Industri Baja Dekat Pabrik BMS
Padi Huma, Rahasia Ketahanan Pangan Suku Baduy
Jengkol: Tanaman Khas Nusantara, Potensi Rasa dan Nilai Ekonomis yang Tinggi
Budidaya Jamur Merang: Peluang Usaha dari Jerami Padi
Panduan Lengkap Budidaya Talas: Jenis, Teknik Tanam, dan Cara Membuat Bibit Umbi
Cara Budidaya Tanaman Sirsak agar Cepat Berbuah
Panduan Lengkap Budidaya Jeruk Purut: Dari Penanaman hingga Panen Maksimal
Berita ini 34 kali dibaca

Berita Terkait

Minggu, 14 September 2025 - 16:36 WIB

Rahasia Sukses Budidaya Kunyit di Polybag: Cepat Tumbuh dan Panen Melimpah

Selasa, 2 September 2025 - 06:36 WIB

Misteri Udang Beku Tercemar Cesium: Jejak Radioaktif dari Industri Baja Dekat Pabrik BMS

Minggu, 17 Agustus 2025 - 19:46 WIB

Padi Huma, Rahasia Ketahanan Pangan Suku Baduy

Minggu, 17 Agustus 2025 - 19:29 WIB

Perbedaan Padi Sawah dan Padi Huma yang Ditanam di Ladang

Sabtu, 9 Agustus 2025 - 12:55 WIB

Jengkol: Tanaman Khas Nusantara, Potensi Rasa dan Nilai Ekonomis yang Tinggi

Info Terbaru

Healthy Lifestyle

Ikan Teri, Sumber Kalsium dan Protein Alami dari Laut Indonesia

Jumat, 7 Nov 2025 - 20:23 WIB

Healthy Lifestyle

Tape Singkong untuk Sakit Lambung: Mitos atau Fakta? Begini Penjelasannya

Senin, 3 Nov 2025 - 19:06 WIB