Gas Air Mata: Bahaya, dan Cara Penanganannya

- Jurnalis

Sabtu, 30 Agustus 2025 - 14:47 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Gas air mata adalah senyawa kimia yang biasa digunakan aparat keamanan untuk mengendalikan kerumunan dalam situasi demonstrasi atau kerusuhan. Meski disebut sebagai senjata non-mematikan, gas ini tetap bisa menimbulkan efek serius bagi kesehatan manusia, terutama bila digunakan dalam jumlah banyak atau di ruang tertutup.

Apa Itu Gas Air Mata?

Gas air mata bukan gas dalam arti sebenarnya, melainkan partikel kimia berbentuk bubuk halus yang disebarkan melalui tabung atau granat. Jenis yang paling umum digunakan adalah CS (chlorobenzylidene malononitrile) dan CN (chloroacetophenone). Kedua senyawa ini bekerja dengan cara mengiritasi jaringan tubuh, terutama mata, kulit, dan saluran pernapasan.

Mengapa Aparat Menggunakannya?

Aparat keamanan menggunakan gas air mata sebagai alternatif pengendalian massa karena dianggap lebih aman dibandingkan senjata api.
Beberapa alasan utamanya antara lain:

  • Membubarkan kerumunan dengan cepat tanpa harus kontak fisik langsung.
  • Menimbulkan efek psikologis berupa panik, sehingga massa terpaksa mundur.
  • Dipandang sebagai senjata non-mematikan (non-lethal weapon) yang lebih manusiawi dibandingkan peluru tajam.
Baca Juga :  Internet Dari Awal Mula Hingga Saat Ini

Namun, efektivitasnya sering diperdebatkan, terutama karena risiko kesehatan yang ditimbulkan.

Efek Gas Air Mata pada Tubuh

Paparan gas air mata bisa menimbulkan berbagai reaksi:

  • Mata: perih, panas, mata merah, berair, hingga penglihatan kabur sementara.
  • Pernapasan: batuk, sesak, rasa terbakar di tenggorokan, bahkan berisiko memicu serangan asma.
  • Kulit: iritasi, gatal, dan ruam.
  • Pencernaan: mual dan muntah jika partikel terhirup dalam jumlah besar.

Dalam kondisi ekstrem, terutama di ruang tertutup, gas air mata bisa menyebabkan kerusakan paru-paru serius, kehilangan kesadaran, bahkan kematian.

Kelompok yang Paling Rentan

  • Anak-anak dan lansia
  • Penderita asma atau penyakit paru kronis
  • Ibu hamil (berisiko pada janin)
  • Orang yang tidak memiliki akses melarikan diri dari area terpapar
Baca Juga :  Ibnu Sina & Ilmuwan Islam Lainnya Yang Mendukung Konsep Geosentris

Pertolongan Pertama Jika Terpapar

  • Segera menjauh ke tempat terbuka dengan sirkulasi udara baik.
  • Bilas mata dengan air bersih atau larutan saline, jangan digosok.
  • Cuci kulit dengan sabun ringan untuk menghilangkan partikel kimia.
  • Lepaskan pakaian yang terkena gas karena bisa menyimpan partikel berbahaya.
  • Jika sesak napas parah atau ada reaksi serius, segera cari bantuan medis.

Kesimpulan

Gas air mata digunakan aparat untuk mengendalikan massa karena dianggap lebih aman dibandingkan senjata mematikan. Namun, kenyataannya gas ini tetap berbahaya, terutama jika digunakan tidak sesuai prosedur atau diarahkan ke massa di ruang sempit. Edukasi tentang bahaya gas air mata dan cara penanganannya penting agar masyarakat lebih siap menghadapi situasi darurat.

 

Follow WhatsApp Channel inikanaku.info untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Supermoon Beaver Moon 5 November 2025, Bulan Purnama Terbesar Tahun Ini
Fenomena Langit Selama November 2025, Supermoon hingga Hujan Meteor Hiasi Malam di Indonesia
Fenomena Alam Spektakuler Bakal Hiasi Langit September 2025
Fenomena Kulminasi Matahari Mulai 7 September, Bayangan Tubuh Bisa Hilang!
Fenomena Hujan Meteor Aurigids 1 September 2025, Bisa Diamati dari Indonesia
Apa Itu Gas Air Mata dan Cara Mengatasinya Jika Terpapar
Sesar Lembang Aktif, Ini Daftar Kecamatan yang Masuk Zona Merah
Mengenal BPA: Zat Kimia yang Perlu Diwaspadai dalam Kehidupan Sehari-hari
Berita ini 14 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 5 November 2025 - 18:47 WIB

Supermoon Beaver Moon 5 November 2025, Bulan Purnama Terbesar Tahun Ini

Rabu, 5 November 2025 - 18:35 WIB

Fenomena Langit Selama November 2025, Supermoon hingga Hujan Meteor Hiasi Malam di Indonesia

Jumat, 5 September 2025 - 14:24 WIB

Fenomena Alam Spektakuler Bakal Hiasi Langit September 2025

Jumat, 5 September 2025 - 13:56 WIB

Fenomena Kulminasi Matahari Mulai 7 September, Bayangan Tubuh Bisa Hilang!

Senin, 1 September 2025 - 07:33 WIB

Fenomena Hujan Meteor Aurigids 1 September 2025, Bisa Diamati dari Indonesia

Info Terbaru

Healthy Lifestyle

Ikan Teri, Sumber Kalsium dan Protein Alami dari Laut Indonesia

Jumat, 7 Nov 2025 - 20:23 WIB

Healthy Lifestyle

Tape Singkong untuk Sakit Lambung: Mitos atau Fakta? Begini Penjelasannya

Senin, 3 Nov 2025 - 19:06 WIB