Buck Moon 10 Juli 2025: Purnama Juli yang Sarat Makna dan Keindahan Langit Malam

- Jurnalis

Kamis, 10 Juli 2025 - 21:10 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Fenomena langit malam yang dikenal sebagai Buck Moon kembali muncul hari ini, membawa pesan alam yang kaya makna sekaligus suguhan visual yang memukau.

Inikanaku.info – Hari ini, Rabu, 10 Juli 2025, langit malam akan dihiasi oleh kemunculan Buck Moon, bulan purnama khas bulan Juli yang dikenal luas baik dalam tradisi kuno maupun ilmu astronomi modern. Meski bukan termasuk dalam kategori Supermoon, kehadiran Buck Moon tetap menjadi momen langit yang layak disaksikan dan direnungi.

Asal-usul Nama Buck Moon

Nama “Buck Moon” berasal dari kebudayaan penduduk asli Amerika Utara, khususnya kelompok Algonquin. Nama ini merujuk pada waktu dalam tahun ketika rusa jantan (buck) mulai menumbuhkan kembali tanduk mereka setelah musim rontok. Tanduk baru yang muncul dianggap sebagai simbol pertumbuhan kekuatan dan kedewasaan, sehingga Buck Moon diasosiasikan dengan energi pembaruan, kekuatan maskulin, dan siklus kehidupan.

Beberapa nama alternatif bulan purnama bulan Juli dalam berbagai budaya juga mencerminkan kedekatan dengan alam dan musim, seperti:

  • Thunder Moon, karena bulan Juli sering diwarnai badai petir di wilayah Amerika Utara.
  • Hay Moon, karena bertepatan dengan masa panen jerami.
  • Wort Moon, dalam tradisi Eropa, karena musim tumbuhnya tanaman herbal seperti St. John’s Wort.

Fenomena Astronomi: Apa yang Terjadi?

Buck Moon tahun ini terjadi saat bulan berada dalam fase purnama penuh, yaitu ketika posisi Bulan, Bumi, dan Matahari membentuk garis lurus dengan Bumi di tengahnya. Puncak purnama terjadi pada pukul 08.38 WIB, namun waktu pengamatan terbaik adalah setelah matahari terbenam hingga tengah malam, ketika bulan berada di atas cakrawala dalam pandangan langsung.

Baca Juga :  Fakta Menarik Tentang Hewan Unik Asli Indonesia

Berbeda dengan Supermoon, bulan purnama kali ini berada dalam posisi normal (bukan perigee), sehingga tidak tampak lebih besar dari biasanya. Namun, di malam cerah dan tanpa awan, Buck Moon tetap akan bersinar terang dan menakjubkan dengan warna perak yang lembut.

Dampak Terhadap Bumi

Secara ilmiah, Buck Moon tidak membawa pengaruh besar terhadap Bumi, namun seperti halnya bulan purnama lain, fenomena ini sedikit memperkuat pasang naik air laut karena gravitasi bulan mencapai puncaknya. Oleh karena itu, nelayan dan masyarakat pesisir perlu memperhatikan potensi pasang yang lebih tinggi dari biasanya.

Selain itu, dalam banyak studi psikologi dan kesehatan, bulan purnama kadang dikaitkan dengan perubahan pola tidur, peningkatan aktivitas, dan suasana hati, meski belum ada konsensus ilmiah yang pasti.

Makna Filosofis dan Spiritualitas Buck Moon

Dalam dunia spiritual, Buck Moon sering dimaknai sebagai momen untuk:

  • Refleksi diri dan evaluasi pertumbuhan pribadi. Seperti rusa yang menumbuhkan tanduk barunya, manusia pun diharapkan memulai babak baru dengan kekuatan dan kebijaksanaan.
  • Pembersihan energi negatif, melalui meditasi di bawah cahaya bulan atau ritual bulan purnama.
  • Perayaan kesuburan dan kemakmuran, khususnya bagi komunitas yang hidup selaras dengan musim dan siklus tanam.
Baca Juga :  Fenomena Alam Spektakuler Bakal Hiasi Langit September 2025

Tips Menikmati Buck Moon

  1. Pilih lokasi bebas polusi cahaya seperti pantai, pegunungan, atau pinggiran kota.
  2. Gunakan aplikasi peta langit (seperti Stellarium atau Sky Map) untuk mengetahui posisi bulan secara akurat.
  3. Bawa kamera atau smartphone dengan mode malam jika ingin mengabadikan keindahannya.
  4. Luangkan waktu untuk refleksi atau meditasi, terutama bagi yang menghayati momen ini secara spiritual.

Kapan Buck Moon Terjadi Lagi?

Fenomena Buck Moon hanya terjadi sekali dalam setahun, setiap bulan Juli. Buck Moon berikutnya akan muncul pada 13 Juli 2026. Namun, karakteristiknya akan berbeda tergantung posisi bulan terhadap Bumi (apakah bertepatan dengan Supermoon, gerhana bulan, atau kondisi langit lainnya).

Buck Moon hari ini adalah pengingat bahwa langit selalu menyimpan kisah dan makna. Bagi sebagian orang, ini hanyalah bulan purnama biasa, tapi bagi yang peka pada bahasa alam, Buck Moon adalah lambang kekuatan baru, pertumbuhan, dan ketenangan.

Jangan lewatkan momen langka ini. Pandanglah langit malam, dan rasakan kedekatan dengan alam semesta.


Inikanaku.info akan terus menghadirkan artikel seputar fenomena langit, sains, dan kearifan lokal lainnya. Tetap bersama kami dalam menjelajahi keindahan bumi dan langit nusantara.

Follow WhatsApp Channel inikanaku.info untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Fenomena Alam Spektakuler Bakal Hiasi Langit September 2025
Fenomena Kulminasi Matahari Mulai 7 September, Bayangan Tubuh Bisa Hilang!
Fenomena Hujan Meteor Aurigids 1 September 2025, Bisa Diamati dari Indonesia
Apa Itu Gas Air Mata dan Cara Mengatasinya Jika Terpapar
Gas Air Mata: Bahaya, dan Cara Penanganannya
Sesar Lembang Aktif, Ini Daftar Kecamatan yang Masuk Zona Merah
Mengenal BPA: Zat Kimia yang Perlu Diwaspadai dalam Kehidupan Sehari-hari
Gunung Batu di Sesar Lembang: Naik Ratusan Meter Akibat Dorongan Tektonik
Berita ini 111 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 5 September 2025 - 14:24 WIB

Fenomena Alam Spektakuler Bakal Hiasi Langit September 2025

Jumat, 5 September 2025 - 13:56 WIB

Fenomena Kulminasi Matahari Mulai 7 September, Bayangan Tubuh Bisa Hilang!

Senin, 1 September 2025 - 07:33 WIB

Fenomena Hujan Meteor Aurigids 1 September 2025, Bisa Diamati dari Indonesia

Sabtu, 30 Agustus 2025 - 14:53 WIB

Apa Itu Gas Air Mata dan Cara Mengatasinya Jika Terpapar

Sabtu, 30 Agustus 2025 - 14:47 WIB

Gas Air Mata: Bahaya, dan Cara Penanganannya

Info Terbaru

Healthy Lifestyle

Fibromyalgia, Penyakit yang Bikin Mariah Carey Bak Manekin

Kamis, 9 Okt 2025 - 09:31 WIB

Healthy Lifestyle

Manfaat Jagung untuk Kesehatan Pencernaan dan Cara Konsumsinya yang Tepat

Senin, 6 Okt 2025 - 08:55 WIB