Budidaya Tanaman Lidah Buaya

- Publisher

Rabu, 22 Januari 2025 - 13:04 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Berikut adalah panduan cara budidaya tanaman lidah buaya yang mudah dan efektif:


1. Pemilihan Jenis Lidah Buaya

  • Pilih varietas lidah buaya yang cocok untuk tujuan budidaya, seperti:
    • Aloe barbadensis miller: Varietas populer untuk konsumsi dan kosmetik.
    • Aloe chinensis: Lebih kecil, sering digunakan untuk hiasan.
  • Pilih bibit yang sehat, berwarna hijau segar, dan tidak menunjukkan tanda-tanda kerusakan.

2. Persiapan Lahan atau Media Tanam

Media Tanam

  • Tanah: Gunakan tanah yang gembur, berpasir, dan memiliki drainase baik.
  • Campuran: Tanah, pasir, dan pupuk kompos atau kandang dengan perbandingan 2:1:1.
  • pH Tanah: Idealnya 6-7.

Lokasi

  • Lidah buaya membutuhkan sinar matahari cukup, sekitar 4-6 jam sehari.
  • Hindari area yang terlalu lembap karena dapat menyebabkan akar membusuk.

Pot atau Polybag

  • Jika menggunakan pot atau polybag:
    • Diameter minimal 30 cm.
    • Pastikan ada lubang drainase di bawahnya.

3. Penanaman

Bibit dari Anakan

  1. Pilih anakan yang tumbuh di sekitar induknya, dengan tinggi sekitar 10-15 cm.
  2. Cabut dengan hati-hati agar akar tidak rusak.
  3. Tanam di lubang sedalam 5-7 cm, kemudian tutup dengan tanah.

Bibit dari Daun

  1. Potong daun dewasa dari indukan dengan pisau tajam.
  2. Biarkan luka pada daun kering selama 1-2 hari.
  3. Tancapkan bagian bawah daun ke media tanam sedalam 3-5 cm.

4. Perawatan Tanaman

Penyiraman

  • Siram 1-2 kali seminggu, tergantung kondisi cuaca.
  • Pastikan tanah tidak terlalu basah untuk menghindari pembusukan akar.

Pemupukan

  • Pupuk organik (kompos atau pupuk kandang) setiap 2-3 bulan sekali.
  • Gunakan pupuk NPK (10-10-10) jika diperlukan.

Pengendalian Gulma

  • Rutin membersihkan gulma di sekitar tanaman agar nutrisinya tidak terserap gulma.

Pengendalian Hama dan Penyakit

  • Hama umum: Kutu putih dan tungau.
    • Gunakan insektisida alami seperti campuran air dan sabun cair.
  • Penyakit: Jamur pada daun akibat kelembapan berlebih.
    • Atasi dengan fungisida alami atau kurangi penyiraman.

5. Panen

  • Waktu Panen: Setelah 8-12 bulan sejak penanaman.
  • Cara Panen:
    1. Pilih daun yang besar dan sehat (biasanya daun paling luar).
    2. Potong daun dengan pisau tajam, hindari merusak daun lainnya.
    3. Biarkan tunas atau daun muda tetap tumbuh untuk panen berikutnya.

Tips Tambahan

  • Rotasi Tanaman: Ganti tanaman setiap 3-4 tahun untuk menjaga kualitas tanah.
  • Penanaman Skala Besar: Pastikan jarak antar tanaman sekitar 50 cm untuk sirkulasi udara yang baik.

Dengan perawatan yang tepat, lidah buaya bisa tumbuh subur dan menghasilkan daun yang berkualitas.

 

Saat budidaya tanaman lidah buaya, beberapa masalah sering muncul, baik terkait pertumbuhan tanaman, hama, penyakit, maupun faktor lingkungan. Berikut adalah masalah yang umum terjadi beserta solusinya:


1. Masalah Pertumbuhan

a. Pertumbuhan Tanaman Lambat

  • Penyebab:
    • Kekurangan sinar matahari.
    • Media tanam kurang subur atau miskin nutrisi.
    • Drainase tanah buruk sehingga akar terendam air.
  • Solusi:
    • Pastikan tanaman mendapat sinar matahari 4-6 jam per hari.
    • Tambahkan pupuk organik seperti kompos atau pupuk kandang.
    • Gunakan media tanam dengan campuran pasir untuk meningkatkan drainase.

b. Daun Menguning

  • Penyebab:
    • Penyiraman berlebihan.
    • Media tanam kekurangan nutrisi.
  • Solusi:
    • Kurangi frekuensi penyiraman; siram hanya saat tanah benar-benar kering.
    • Berikan pupuk organik secara teratur.

c. Tanaman Tidak Berbunga

  • Penyebab:
    • Kelebihan nitrogen dalam pupuk (lebih fokus pada pertumbuhan daun).
    • Tanaman belum cukup dewasa (biasanya butuh waktu 3-4 tahun untuk berbunga).
  • Solusi:
    • Gunakan pupuk dengan kandungan fosfor lebih tinggi.
    • Bersabar hingga tanaman mencapai usia matang.

2. Serangan Hama

a. Kutu Putih

  • Gejala: Muncul bintik-bintik putih di daun, menyebabkan daun mengering.
  • Solusi:
    • Gunakan insektisida alami, seperti campuran air dan sabun cair.
    • Bersihkan daun secara rutin dengan kain basah.

b. Tungau

  • Gejala: Daun terlihat bercak kuning atau coklat kecil.
  • Solusi:
    • Semprotkan campuran air dan minyak neem.
    • Tingkatkan kelembapan udara di sekitar tanaman.

c. Siput atau Keong

  • Gejala: Daun berlubang atau terpotong.
  • Solusi:
    • Pasang jebakan siput seperti potongan jeruk nipis.
    • Singkirkan siput secara manual.

3. Penyakit pada Lidah Buaya

a. Busuk Akar

  • Gejala: Tanaman layu, akar berwarna coklat dan lunak.
  • Penyebab: Penyiraman berlebihan atau drainase buruk.
  • Solusi:
    • Kurangi penyiraman dan pastikan pot atau lahan memiliki drainase baik.
    • Potong bagian akar yang busuk, lalu tanam ulang di media tanam baru.

b. Bercak Daun

  • Gejala: Muncul bercak coklat atau hitam pada daun.
  • Penyebab: Infeksi jamur akibat kelembapan tinggi.
  • Solusi:
    • Semprotkan fungisida alami seperti larutan air bawang putih.
    • Hindari menyiram langsung bagian daun.

c. Daun Mengering atau Pecah

  • Penyebab:
    • Tanaman kekurangan air atau terkena sinar matahari terlalu lama.
    • Suhu lingkungan terlalu panas.
  • Solusi:
    • Tingkatkan frekuensi penyiraman, tetapi jangan sampai tanah becek.
    • Pindahkan ke tempat yang teduh selama siang hari.

4. Masalah Lingkungan

a. Suhu Tidak Stabil

  • Lidah buaya tumbuh optimal pada suhu 18–30°C.
  • Jika suhu terlalu rendah (di bawah 10°C), pertumbuhan bisa terhenti.
  • Solusi: Pindahkan tanaman ke lokasi yang lebih hangat atau beri penutup jika suhu terlalu dingin.

b. Tanah yang Kurang Sesuai

  • Tanah yang terlalu liat menyebabkan akar sulit berkembang.
  • Solusi: Campurkan pasir atau kerikil kecil ke dalam tanah untuk meningkatkan aerasi.

5. Produktivitas Menurun

  • Penyebab:
    • Tanaman terlalu tua atau media tanam tidak diganti.
    • Tumpukan anakan terlalu banyak, menyebabkan persaingan nutrisi.
  • Solusi:
    • Ganti tanaman induk setelah 4-5 tahun.
    • Pisahkan anakan secara rutin agar tidak saling bersaing.

Tips Mencegah Masalah

  • Gunakan bibit berkualitas dari varietas unggul.
  • Rutin lakukan inspeksi tanaman untuk mendeteksi hama dan penyakit sejak dini.
  • Jaga lingkungan tetap bersih dan bebas gulma.
  • Lakukan rotasi tanaman jika diperlukan untuk menjaga kesuburan lahan.
Baca Juga :  Ikan Patin, Kandungan Gizi dan Manfaat Bagi Kesehatan Tubuh

 

Berikut adalah beberapa tips untuk mengolah hasil panen lidah buaya agar memiliki nilai tambah dan dapat dipasarkan dengan lebih baik:


1. Membersihkan dan Menyiapkan Lidah Buaya

  • Pilih Daun yang Matang: Gunakan daun yang besar, sehat, dan berwarna hijau tua.
  • Pembersihan:
    • Cuci daun dengan air bersih untuk menghilangkan kotoran.
    • Potong bagian duri di kedua sisi daun.
  • Mengupas Kulit:
    • Gunakan pisau tajam untuk mengupas kulit hijau, lalu ambil gel bening di dalamnya.
    • Bilas gel dengan air untuk menghilangkan getah kuning (aloin) yang pahit dan bisa menyebabkan iritasi.

2. Olahan Dasar Lidah Buaya

a. Gel Lidah Buaya

  • Cara Membuat:
    1. Ambil gel bening dari daun.
    2. Blender gel hingga halus.
    3. Simpan dalam wadah kedap udara di lemari es.
  • Kegunaan:
    • Dijual sebagai bahan baku kosmetik atau farmasi.
    • Digunakan langsung untuk perawatan kulit dan rambut.

b. Jus Lidah Buaya

  • Cara Membuat:
    1. Campurkan gel lidah buaya (2-3 sendok makan) dengan air, madu, dan sedikit perasan jeruk nipis.
    2. Blender hingga tercampur rata.
    3. Sajikan dingin atau simpan di botol steril untuk dipasarkan.
  • Tips: Hindari mencampur getah kuning karena rasanya pahit.

c. Keripik Lidah Buaya

  • Cara Membuat:
    1. Potong gel menjadi bentuk tipis memanjang.
    2. Rendam dalam larutan gula dan perasan jeruk nipis selama 1-2 jam.
    3. Keringkan di bawah sinar matahari atau gunakan oven.
    4. Goreng hingga kering atau tambahkan tepung untuk varian rasa.

3. Produk Olahan Bernilai Tinggi

a. Sabun Lidah Buaya

  • Bahan: Gel lidah buaya, minyak kelapa, minyak zaitun, lye (natrium hidroksida).
  • Cara Membuat:
    1. Panaskan minyak kelapa dan minyak zaitun.
    2. Campurkan lye dengan air, lalu tambahkan ke minyak.
    3. Masukkan gel lidah buaya dan aduk hingga merata.
    4. Tuang ke cetakan, biarkan mengeras, lalu potong-potong.
  • Tips: Tambahkan aroma alami seperti lavender atau daun mint untuk meningkatkan nilai jual.

b. Minuman Segar Lidah Buaya

  • Cara Membuat:
    1. Potong gel lidah buaya menjadi dadu kecil.
    2. Masukkan ke dalam sirup manis atau teh hijau.
    3. Simpan di botol dan tambahkan label menarik.

c. Masker Wajah Alami

  • Cara Membuat:
    1. Blender gel lidah buaya dengan madu atau yogurt.
    2. Kemasan dalam sachet kecil untuk dijual sebagai masker wajah sekali pakai.

4. Pengemasan Produk

  • Pilih Kemasan Higienis:
    • Gunakan botol kaca, plastik food-grade, atau wadah kedap udara untuk produk cair.
    • Gunakan plastik vakum atau aluminium foil untuk produk kering seperti keripik.
  • Tambahkan Label Informasi:
    • Sertakan nama produk, manfaat, cara penggunaan, dan tanggal kedaluwarsa.
    • Jika memungkinkan, cantumkan logo atau merek usaha untuk meningkatkan branding.

5. Pemasaran Produk

a. Lokal

  • Tawarkan produk ke pasar tradisional, toko herbal, atau pusat oleh-oleh.
  • Kerjasama dengan salon kecantikan atau spa untuk menjual produk kecantikan berbasis lidah buaya.

b. Online

  • Manfaatkan platform seperti Instagram, Facebook, dan e-commerce (Shopee, Tokopedia).
  • Buat konten menarik untuk memperkenalkan manfaat produk.

c. Ekspor

  • Cari peluang ekspor ke negara dengan permintaan tinggi untuk produk alami, seperti Jepang, Korea, atau Eropa.
  • Pastikan produk memenuhi standar keamanan dan kualitas internasional.

6. Tips Tambahan

  • Higienitas: Pastikan semua alat dan bahan yang digunakan bersih untuk menjaga kualitas produk.
  • Inovasi Produk: Kembangkan varian baru seperti gel dengan aroma tertentu, jus dengan rasa buah, atau sabun herbal multifungsi.
  • Sertifikasi: Jika memungkinkan, dapatkan sertifikasi halal, BPOM, atau organik untuk meningkatkan kepercayaan konsumen.

Dengan pengolahan yang tepat, hasil panen lidah buaya bisa menjadi produk bernilai tinggi dan menarik perhatian pasar.

 

Nilai Ekonomis Budidaya Tanaman Lidah Buaya

Budidaya lidah buaya (Aloe vera) memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi karena permintaannya yang terus meningkat, baik untuk industri kosmetik, farmasi, maupun makanan dan minuman. Berikut adalah aspek nilai ekonomis dari budidaya tanaman lidah buaya:


1. Potensi Pasar

a. Industri Kecantikan dan Kosmetik

  • Lidah buaya digunakan dalam produk pelembap, masker, sabun, sampo, hingga produk anti-aging.
  • Nilai pasar global untuk produk berbasis lidah buaya terus meningkat seiring dengan tren kecantikan alami.

b. Industri Farmasi

  • Gel lidah buaya digunakan dalam obat luka, krim anti-inflamasi, dan suplemen kesehatan.
  • Produk herbal berbasis lidah buaya diminati karena efek penyembuhannya.

c. Industri Makanan dan Minuman

  • Lidah buaya diolah menjadi jus, minuman segar, dan bahan makanan sehat lainnya.
  • Kandungan nutrisinya menjadikannya populer di pasar makanan organik dan kesehatan.

d. Industri Pertanian

  • Digunakan sebagai bahan biofertilizer atau pupuk organik.

2. Keuntungan Ekonomis

a. Investasi Rendah

  • Budidaya lidah buaya tidak memerlukan biaya besar.
  • Tanaman ini tahan terhadap kondisi kering dan tidak membutuhkan perawatan intensif, sehingga cocok untuk petani dengan modal kecil.

b. Produktivitas Tinggi

  • Satu tanaman induk dapat menghasilkan 4-6 tunas anakan dalam setahun, yang bisa ditanam kembali untuk memperluas lahan atau dijual sebagai bibit.
  • Panen daun bisa dilakukan setiap 2-3 bulan setelah masa tanam mencapai 8-12 bulan.

c. Pendapatan

  • Harga Gel Lidah Buaya: Gel segar biasanya dijual dengan harga Rp15.000–Rp25.000 per kg.
  • Harga Daun Lidah Buaya: Daun segar dijual sekitar Rp3.000–Rp7.000 per kg.
  • Produk Olahan: Jus lidah buaya, minuman, atau masker dapat meningkatkan nilai jual hingga 2-3 kali lipat dibandingkan bahan mentah.

d. Diversifikasi Produk

  • Lidah buaya dapat diolah menjadi berbagai produk seperti sabun herbal, jus, makanan ringan, atau pupuk cair, yang memberikan keuntungan tambahan.
Baca Juga :  Budidaya Jangkrik dengan Modal Kecil

3. Keunggulan sebagai Tanaman Komersial

  • Tahan terhadap Perubahan Cuaca: Membutuhkan air sedikit, cocok untuk daerah kering.
  • Masa Panen Panjang: Tanaman bisa dipanen secara berkelanjutan hingga 4-5 tahun sebelum perlu diganti.
  • Cocok untuk Skala Besar dan Kecil: Bisa dibudidayakan di lahan luas, polybag, atau bahkan pekarangan rumah.

4. Tantangan dan Solusi

a. Tantangan

  • Fluktuasi harga jika pasokan berlebih di pasar.
  • Perlu edukasi dalam pengolahan produk agar memiliki nilai tambah.
  • Persaingan pasar dengan produk impor atau buatan pabrik besar.

b. Solusi

  • Fokus pada produk olahan untuk meningkatkan daya saing.
  • Cari pasar ekspor, seperti ke negara-negara yang memiliki permintaan tinggi untuk produk alami.
  • Bergabung dengan kelompok tani atau koperasi untuk mempermudah pemasaran.

5. Contoh Perhitungan Ekonomi (Simulasi)

Jika Anda menanam lidah buaya di lahan 1 hektar (1.000 m²):

  • Jumlah Tanaman: Sekitar 10.000 tanaman (dengan jarak tanam 50 cm).
  • Hasil Panen: Rata-rata 1 kg daun per tanaman per panen.
  • Pendapatan:
    • Harga daun: Rp3.000/kg x 10.000 tanaman = Rp30.000.000 per panen.
    • Jika dijual sebagai gel, pendapatan bisa mencapai Rp100.000.000 setelah diolah.
  • Frekuensi Panen: 4 kali per tahun.

Kesimpulan

Budidaya lidah buaya menawarkan potensi ekonomi yang besar, terutama jika dilakukan dengan strategi pengolahan dan pemasaran yang tepat.

 

Peluang Pasar

Peluang pasar lidah buaya sangat menjanjikan, terutama karena tingginya permintaan terhadap produk berbasis bahan alami di berbagai sektor. Berikut adalah analisis peluang pasar lidah buaya:


1. Segmen Pasar

a. Industri Kecantikan dan Kosmetik

  • Permintaan: Produk seperti pelembap, masker wajah, sabun, sampo, dan gel lidah buaya memiliki permintaan tinggi.
  • Pasar Potensial: Konsumen yang mencari produk kecantikan alami dan ramah lingkungan.
  • Peluang:
    • Pasarkan ke salon kecantikan, spa, atau merek kosmetik lokal.
    • Kemitraan dengan perusahaan kosmetik besar sebagai pemasok gel lidah buaya.

b. Industri Farmasi

  • Permintaan: Produk berbasis lidah buaya digunakan dalam salep luka bakar, krim anti-inflamasi, dan obat herbal.
  • Pasar Potensial: Rumah sakit, apotek, dan produsen obat herbal.
  • Peluang:
    • Suplai gel lidah buaya murni ke produsen obat herbal atau farmasi.
    • Pasarkan ke pasar suplemen kesehatan yang terus berkembang.

c. Industri Makanan dan Minuman

  • Permintaan: Lidah buaya digunakan dalam jus, minuman segar, makanan ringan, dan bahan makanan sehat.
  • Pasar Potensial: Pasar organik, restoran sehat, dan produsen makanan kemasan.
  • Peluang:
    • Produksi minuman lidah buaya dalam kemasan.
    • Diversifikasi produk seperti jelly, sirup, atau makanan ringan berbasis lidah buaya.

d. Pasar Pertanian

  • Permintaan: Lidah buaya digunakan dalam pupuk organik atau biofertilizer.
  • Peluang:
    • Penjualan bahan baku pupuk organik.
    • Produksi pupuk cair berbasis lidah buaya.

2. Tren Pasar

  • Produk Alami dan Organik: Konsumen global semakin beralih ke produk berbasis bahan alami.
  • Pasar Digital: Penjualan online melalui e-commerce dan media sosial membuka peluang besar, terutama untuk produk seperti gel, masker, dan jus lidah buaya.
  • Sustainability: Produk yang ramah lingkungan dan berkelanjutan lebih diminati.

3. Pasar Domestik

Potensi di Indonesia

  • Permintaan tinggi untuk produk herbal dan alami.
  • Lidah buaya menjadi bahan penting dalam industri kosmetik lokal.
  • Banyak daerah yang memiliki sentra produksi lidah buaya, seperti Pontianak dan Bali, tetapi masih ada ruang untuk pengembangan di daerah lain.

Strategi Pemasaran

  • Kerjasama Lokal: Bekerja sama dengan toko herbal, apotek, atau gerai makanan sehat.
  • Pasar Tradisional hingga Modern: Dari pasar tradisional hingga ritel modern seperti supermarket dan minimarket.

4. Pasar Ekspor

Negara Tujuan Utama

  1. Asia:
    • Jepang, Korea Selatan, dan Tiongkok memiliki permintaan tinggi untuk produk kecantikan dan kesehatan berbasis alami.
  2. Eropa:
    • Uni Eropa mengimpor produk lidah buaya untuk industri kosmetik dan farmasi.
  3. Amerika Utara:
    • Amerika Serikat dan Kanada memiliki pasar besar untuk suplemen kesehatan dan produk makanan berbasis organik.

Persyaratan Ekspor

  • Sertifikasi kualitas (misalnya BPOM, HACCP, atau ISO).
  • Sertifikasi organik (jika ingin masuk pasar premium).
  • Kemasan yang memenuhi standar internasional.

5. Kelebihan Lidah Buaya di Pasar

  • Biaya Produksi Rendah: Dibandingkan dengan bahan baku lainnya, budidaya lidah buaya lebih hemat biaya.
  • Fleksibilitas Penggunaan: Bisa diolah menjadi berbagai produk dengan target pasar yang luas.
  • Ramah Lingkungan: Meningkatkan daya tarik di kalangan konsumen modern yang peduli lingkungan.

6. Tantangan dan Solusi

Tantangan

  • Persaingan: Banyak produk serupa di pasaran, baik lokal maupun impor.
  • Kualitas Produk: Perlu memastikan kualitas gel atau produk olahan agar memenuhi standar pasar.
  • Pemasaran dan Branding: Diperlukan strategi untuk membangun kepercayaan konsumen terhadap produk baru.

Solusi

  • Fokus pada nilai tambah produk (misalnya, produk organik, inovasi kemasan, atau varian rasa/jenis).
  • Gunakan media digital untuk meningkatkan jangkauan pasar.
  • Bangun kemitraan dengan distributor atau pelaku industri terkait.

7. Peluang Khusus

  • Wisata Agro: Budidaya lidah buaya bisa dikembangkan sebagai daya tarik wisata edukasi, di mana pengunjung dapat belajar cara menanam dan mengolah lidah buaya.
  • Produk Premium: Lidah buaya organik memiliki harga lebih tinggi dan permintaan yang meningkat di pasar global.
  • OEM (Original Equipment Manufacturer): Menjadi pemasok bahan baku untuk merek lain tanpa harus membuat merek sendiri.

Kesimpulan

Budidaya dan pengolahan lidah buaya memiliki peluang pasar yang luas di berbagai sektor, baik domestik maupun internasional. Dengan pengelolaan dan strategi pemasaran yang tepat, usaha ini dapat memberikan keuntungan besar. 

Follow WhatsApp Channel inikanaku.info untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Budidaya Mentimun
Jeruk Mandarin Ditanam Dari Biji, Berapa Lama Bisa Berbuah?
Budidaya Tanaman Buah Tomat di Polybag
Budidaya Cabe Keriting Hijau
Budidaya Tanaman Buah Salak
Cara Membuat Tauge
Budidaya Pakcoy
Ternak Kelinci Serta Permasalahan Yang Sering Muncul
Berita ini 6 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 30 Januari 2025 - 13:40 WIB

Budidaya Mentimun

Sabtu, 25 Januari 2025 - 17:11 WIB

Jeruk Mandarin Ditanam Dari Biji, Berapa Lama Bisa Berbuah?

Rabu, 22 Januari 2025 - 13:04 WIB

Budidaya Tanaman Lidah Buaya

Minggu, 19 Januari 2025 - 07:25 WIB

Budidaya Tanaman Buah Tomat di Polybag

Kamis, 16 Januari 2025 - 14:15 WIB

Budidaya Cabe Keriting Hijau

Berita Terbaru

Ini adalah ilustrasi yang menunjukkan negara-negara peserta dalam Perang Dunia II dengan bendera dan pasukan militer mereka masing-masing. Gambar ini menampilkan pasukan dari berbagai negara seperti Amerika Serikat, Uni Soviet, Inggris, Jerman, Jepang, dan Italia.

SEJARAH

Perang Dunia II

Senin, 17 Feb 2025 - 20:04 WIB

Healthy Lifestyle

Buah Kedondong, Kandungan Gizi dan Manfaatnya Untuk Kesehatan

Minggu, 16 Feb 2025 - 19:21 WIB

ilustrasi serangan Pearl Harbor, menggambarkan kekacauan di pangkalan angkatan laut dengan pesawat-pesawat tempur Jepang menyerang, ledakan, dan kapal-kapal Amerika yang terbakar.

SEJARAH

Penyerangan Pearl Harbor

Minggu, 16 Feb 2025 - 18:44 WIB

Berikut ilustrasi Pertempuran Midway yang menggambarkan momen dramatis dan kacau selama konflik.

SEJARAH

Pertempuran Midway

Minggu, 16 Feb 2025 - 18:18 WIB

AGRICULTURE

Budidaya Mentimun

Kamis, 30 Jan 2025 - 13:40 WIB