Cara Budidaya Tanaman Bayam

Avatar photo

- Publisher

Sabtu, 14 Januari 2023 - 21:17 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Budidaya bayam efektif dilakukan hingga ketinggian 1000 meter dari permukaan laut. Di Indonesia terdapat dua jenis tanaman bayam (Amaranthus Spp.) yang biasa dibudidayakan para petani.

Pertama, jenis tanaman bayam cabut yang terdiri dari bayam hujau dan bayam merah. Cirinya, lebar daun relatif kecil, untuk jenis bayam hijau warnanya hijau terang agak keputih-putihan, untuk bayam merah warnanya merah hati cenderung gelap. Jenis kedua, bayam yang berdaun lebar atau bayam raja. Warna daunnya hijau tua cenderung keabu-abuan, tumbuh berdiri tegak.

Budidaya bayam lebih efektif dilakukan tanpa tahapan persemaian terlebih dahulu. Hal yang perlu diperhatikan adalah tanaman bayam memerlukan cahaya matahari penuh. Suhu ideal berkisar antara 16-20oC, dengan kelembaban udara antara yang sedang. Namun bayam bisa beradaptasi pada suhu panas seperti di Jakarta sepanjang kelembabannya tinggi. Pada musim hujan bayam tidak begitu baik tumbuhnya, daun bayam mudah rusak terkena hujan yang terus-menerus.

Berikut ini langkah-langkah melakukan budidaya bayam organik, untuk jenis bayam cabut baik yang berdaun hijau maupun merah.

Penyiapan benih bayam

Benih untuk budidaya bayam disiapkan melalui perbanyakan biji. Benih diambiul dari tanaman bayam yang dipelihara hingga tua berumur sekitar 3 bulan. Apabila tanaman masih muda sudah diambil bijinya, daya simpan benih tidak lama dan tingkat perkecambahan rendah. Benih bayam yang baik bisa disimpan hingga umur satu tahun.

Benih bayam tidak memerlukan masa dorman. Jadi, benih yang baru dipanen sebenarnya sudah siap untuk langsung ditanam. Kebutuhan benih untuk budidaya bayam adalah 5-10 kg per hektar, sangat tergantung pada keterampilan menebar.

Pengolahan lahan budidaya bayam organik

Pertama-tama haluskan tanah dan buat bedengan. Lebar bedangan satu meter dan tinggi 20-30 cm sedangkan panjangnya mengikuti kondisi lahan. Jarak antar bedengan 30 cm. Sebaiknya bedengan membujur dari timur-barat untuk mendapatkan pencahayaan yang maksimal.

Budidaya bayam sensitif dengan keasaman tanah. Apabila derajat keasaman tanah rendah pH kurang dari enam sebaiknya netralkan dengan kapur atau dolomit sebanyak 2-3 ton per hektar. Apabila pH lebih dari 7 netralkan dengan belerang. Tebarkan pupuk kandang, paling baik kotoran ayam, sebanyak 10 ton per hektar lalu diamkan selama 2-3 hari. Kotoran ayam merupakan pupuk kandang yang sangat kaya dengan nitrogen yang sangat dibutuhkan tanaman bayam dan jenis sayuran daun lainnya.

Baca Juga :  Menanam Paprika di Polybag

Penebaran benih bayam

Benih bayam sangat kecil, dalam budidaya bayam biasanya benih ditebar dengan tangan atau saringan. Usahakan benih menyebar dengan baik. Kepadatan tebar benih adalah 0,5-1 gram per meter persegi. Agar penebaran benih merata, kita juga bisa mencampurkan benih dengan tanah atau kompos lalu ditebar di atas bedengan.

Perawatan budidaya bayam

Perawatan yang paling penting dalam budidaya bayam adalah pengaturan air, terutama saat awal benih ditebar. Lakukan penyiraman dua kali sehari saat musim kemarau. Jaga selalu kelembaban tanah hingga bayam berkecambah.

Setelah bayam bayam berkecambah, siangi gulma atau rumput yang tumbuh bersama kecambah bayam. Gulma akan berebut nutrisi dengan tanaman bayam. Berikut beberapa hama dan penyakit yang kerap menyerang budidaya bayam, yaitu ulat daun, kutu daun, tungau, busuk basah dan karat putih. Penanganannya adalah dengan menjaga kesehatan tanaman dengan penyiraman teratur. Jika sudah meleati ambang ekonomis yakni dengan penggunaan pestisida hayati, untuk pencegahan lakukan budidaya tanaman sehat, mencegah timbulnya jamur dan mempertinggi kekebalan tanaman.

Menginjak usia tanaman dua minggu, apabila daun terlihat menguning, berikan pemupukan tambahan. Pemupukan tambahan bisa menggunakan kompos atau kotoran ayam yang telah matang. Atur pemupukan sehemat mungkin untuk menjaga budidaya bayam tetap ekonomis.

Panen dan pasca panen

Budidaya bayam bisa dipanen mulai 20 hari setelah tanam atau tinggi tanaman sekitar 20 cm.

Hasil panen bayam rata-rata adalah 20-30 ton per hektar. Tentu saja, hasil tinggi tersebut dapat dicapai oleh petani yang berpengalaman. Dalam hal beberapa sesi pemanenan dari tanaman yang sama, kita mungkin berharap 10-15 ton per hektar dikalikan dengan 2-3 sesi panen.

Perlu diingat bahwa 1 ton = 1000 kg = 2200 pon dan 1 hektar = 2,47 ekar = 10.000 meter persegi.

Baca Juga :  Cara Budidaya Tanaman Timun

Sedangkan pada budidaya bayam potong biasanya dipanen pada umur 1-1,5 bulan dengan interval pemerikan seminggu sekali.

Waktu panen tergantung pada apakah kita menanam bayam untuk pasar segar atau olahan. Dalam kebanyakan kasus, tanaman bayam untuk pasar segar dipanen dalam satu potongan (seluruh tanaman dihancurkan) sekitar 38-55 hari sejak pembibitan. Sebaliknya, daun bayam yang menargetkan pasar olahan dipanen sekitar 60-80 hari sejak pembibitan. Dalam banyak kasus, baik bayam halus maupun savoy (tetapi kebanyakan bayam halus) dibiarkan tumbuh dan beregenerasi setelah sesi panen pertama, sehingga produsen dapat memanen potongan kedua.

Di negara maju, bayam sebagian besar dipanen melalui mesin yang melekat pada traktor. Mesin-mesin ini mengumpulkan seluruh tanaman dan menghancurkannya (satu potongan tunggal) atau memotong daun pada ketinggian yang telah ditentukan untuk mendorong regenerasi dan sesi panen kedua beberapa hari kemudian. Setelah dikumpulkan, daun bayam bersama tanah, kotoran, dan batu melewati serangkaian jaring, tempat bayam diisolasi dari bahan asing dan dikumpulkan.

Di negara berkembang, bayam juga dapat dipanen dengan gunting tangan. Para petani mengumpulkan seluruh tanaman (dan karenanya menghancurkannya) atau mengumpulkan sebagian daunnya untuk mendorong regenerasi tanaman dan memanen potongan kedua beberapa minggu kemudian. Menurut banyak petani berpengalaman, waktu yang ideal untuk memanen tanaman kita adalah pagi hari. Dengan cara ini, kita mencegah paparan sinar matahari dari bahan tanaman.

Daun bayam biasanya tersedia di pasaran segera setelah panen, dan produk mungkin ditawarkan dalam keadaan segar, beku, kalengan atau kering. Bayam segar dapat disimpan di lemari es selama 7-10 hari. Di pertanian bayam komersial besar, petani segera mendinginkan daun bayam yang dipanen, untuk mencegah kerusakan produk.

Setelah dipanen cuci dan sortir tanaman. Sebelum dikirim, bayam diikat dengan bilah bambu, setiap 50 ikatan digambungkan dalam satu gabung. Simpan hasil panen budidaya bayam ditempat teduh karena bayam termasuk tanaman yang cepat layu.

Follow WhatsApp Channel inikanaku.info untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Budidaya Ikan Nila Mengunakan Sistem Bioflok
Budidaya Ikan Nila bagi Pemula
Ikan Nila VS Mujair
Budidaya Ikan Gurame, Nila, Mas dan Sepat Siam Secara Bersamaan Dalam Satu Kolam
Budidaya Tanaman Buah Strawberry
Budidaya Mentimun
Jeruk Mandarin Ditanam Dari Biji, Berapa Lama Bisa Berbuah?
Budidaya Tanaman Lidah Buaya
Berita ini 5 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 15 April 2025 - 14:20 WIB

Budidaya Ikan Nila Mengunakan Sistem Bioflok

Selasa, 15 April 2025 - 13:18 WIB

Budidaya Ikan Nila bagi Pemula

Selasa, 15 April 2025 - 12:47 WIB

Ikan Nila VS Mujair

Minggu, 23 Februari 2025 - 17:05 WIB

Budidaya Ikan Gurame, Nila, Mas dan Sepat Siam Secara Bersamaan Dalam Satu Kolam

Minggu, 23 Februari 2025 - 13:50 WIB

Budidaya Tanaman Buah Strawberry

Berita Terbaru

Healthy Lifestyle

Daun Singkong, Kandungan Gizi, Manfaat Serta Efek Sampingnya

Kamis, 17 Apr 2025 - 19:54 WIB

AGRICULTURE

Budidaya Ikan Nila Mengunakan Sistem Bioflok

Selasa, 15 Apr 2025 - 14:20 WIB

AGRICULTURE

Budidaya Ikan Nila bagi Pemula

Selasa, 15 Apr 2025 - 13:18 WIB

AGRICULTURE

Ikan Nila VS Mujair

Selasa, 15 Apr 2025 - 12:47 WIB

NEWS

Gerhana Bulan Total 13 sampai 14 Maret 2025

Jumat, 14 Mar 2025 - 09:22 WIB