Fenomena langit kembali menyapa awal September 2025. Kali ini, masyarakat Indonesia berkesempatan untuk menyaksikan hujan meteor Aurigids, yang akan mencapai puncaknya pada Senin, 1 September 2025 dini hari. Meski intensitasnya tidak sebesar hujan meteor lain, peristiwa ini tetap menarik untuk diamati, terutama bagi pecinta astronomi.
Asal Usul Aurigids
Hujan meteor Aurigids berasal dari sisa debu komet C/1911 N1 Kiess. Setiap kali Bumi melintas di jalur orbit komet tersebut, partikel debu masuk ke atmosfer dan terbakar, menghasilkan lintasan cahaya yang tampak seperti bintang jatuh. Fenomena ini rutin terjadi setiap tahun antara akhir Agustus hingga awal September, dengan puncak sekitar tanggal 1 September.
Waktu dan Intensitas
Menurut data astronomi, puncak hujan meteor Aurigids tahun ini diperkirakan terjadi pada 1 September 2025 sekitar pukul 03:00 GMT atau sekitar pukul 10 malam WIB, 31 Agustus hingga dini hari 1 September di Indonesia.
- Tingkat aktivitas teoritisnya berkisar 6 hingga 10 meteor per jam di kondisi ideal.
- Namun, dari wilayah selatan termasuk Indonesia, jumlah yang terlihat bisa jauh lebih sedikit, bahkan kurang dari 1 meteor per jam.
Tantangan Mengamati dari Indonesia
Hujan meteor Aurigids bersinar dari arah rasi bintang Auriga yang berada di belahan langit utara. Posisi ini membuat pengamat di Indonesia tidak bisa menikmati jumlah meteor sebanyak di wilayah lintang utara. Meski begitu, kemungkinan melihat meteor-meteor yang cerah tetap terbuka, terutama jika kondisi langit cerah tanpa polusi cahaya.
Tips Menyaksikan Aurigids
Bagi masyarakat yang ingin mencoba mengamati, berikut beberapa tips:
- Cari lokasi gelap jauh dari cahaya lampu perkotaan.
- Waktu terbaik adalah dini hari menjelang fajar, saat langit benar-benar gelap.
- Arahkan pandangan ke timur laut, tidak hanya fokus pada titik asal (radiant), karena meteor bisa melintas di area lain langit.
- Gunakan aplikasi astronomi seperti Stellarium atau Sky Tonight untuk memudahkan menemukan posisi rasi Auriga.
- Siapkan waktu dan kesabaran, biarkan mata beradaptasi dengan kegelapan selama 15–20 menit.
Kesimpulan
Meski jumlah meteor yang terlihat dari Indonesia kemungkinan terbatas, hujan meteor Aurigids 2025 tetap menjadi fenomena langit yang layak dinantikan. Setiap lintasan cahaya yang melesat di langit malam akan menjadi momen spesial, terutama bagi mereka yang gemar mengamati keindahan alam semesta.