Pada bulan Maret 2025, akan terjadi Gerhana Bulan Total yang dikenal sebagai Blood Moon. Peristiwa ini akan berlangsung dari Kamis malam, 13 Maret, hingga Jumat pagi, 14 Maret.
Waktu Gerhana:
- Awal Fase Penumbra (P1): 10.57 WIB
- Awal Fase Sebagian (U1): Tidak teramati di Indonesia
- Puncak Gerhana: 13.54 WIB
- Akhir Fase Sebagian (U4): Tidak teramati di Indonesia
- Akhir Fase Penumbra (P4): 17.00 WIB
Wilayah yang Dapat Mengamati: Gerhana ini dapat diamati di wilayah Indonesia bagian timur, seperti Papua, Maluku Utara, Maluku, sebagian timur Nusa Tenggara Timur (NTT), serta bagian timur Sulawesi Tengah dan Sulawesi Utara. Namun, hanya fase akhir gerhana yang dapat dilihat, dengan durasi yang terbatas.
Bagi wilayah lain di Indonesia, gerhana tidak akan terlihat karena terjadi pada siang hari.
Gerhana Bulan Total ini adalah yang pertama dan satu-satunya yang dapat diamati di Indonesia pada tahun 2025. Peristiwa serupa berikutnya diperkirakan terjadi pada 7 September 2025.
Gerhana Bulan Total terjadi ketika Bumi berada di antara Matahari dan Bulan, sehingga seluruh bagian Bulan masuk ke dalam bayangan inti (umbra) Bumi. Pada saat ini, sinar Matahari tidak langsung mencapai permukaan Bulan, dan Bulan akan terlihat berwarna merah atau oranye. Inilah yang sering disebut sebagai “Blood Moon”.
Warna merah ini disebabkan oleh pembiasan cahaya Matahari oleh atmosfer Bumi. Saat cahaya Matahari melewati atmosfer, spektrum warna biru dan hijau tersebar lebih jauh, sementara spektrum merah lebih banyak dipantulkan ke Bulan, memberikan warna kemerahan.
Ciri-ciri Gerhana Bulan Total:
- Seluruh Bulan tertutupi oleh bayangan Bumi.
- Bulan berwarna merah selama gerhana total berlangsung.
- Gerhana ini aman dilihat dengan mata telanjang tanpa perlu alat pelindung.
Gerhana Bulan Total hanya terjadi saat Bulan berada di fase purnama, dan peristiwa ini bisa berlangsung selama beberapa jam, tergantung pada posisi orbit Bulan.