Gunung Tangkuban Perahu

- Publisher

Minggu, 19 Januari 2025 - 12:44 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Gunung Tangkuban Perahu adalah salah satu destinasi wisata alam populer di Jawa Barat, Indonesia. Gunung berapi aktif ini terkenal dengan legenda Sangkuriang dan memiliki pemandangan kawah yang memukau. Berikut adalah panduan wisata ke Gunung Tangkuban Perahu.


Lokasi dan Aksesibilitas

  • Lokasi: Desa Cikole, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat.
  • Jarak dari Bandung: Sekitar 30 km atau 1–1,5 jam perjalanan dengan kendaraan.
  • Transportasi:
    • Kendaraan pribadi: Jalur Bandung–Lembang atau Subang.
    • Angkutan umum: Dari terminal Bandung, naik angkot ke Lembang, lalu lanjutkan dengan ojek atau angkot ke lokasi.

Daya Tarik Wisata

  1. Kawah Utama
    • Kawah Ratu: Kawah terbesar dan utama di Tangkuban Perahu dengan pemandangan menakjubkan.
    • Anda dapat berjalan di sepanjang tepi kawah untuk menikmati lanskap unik dan udara segar.
  2. Kawah Domas
    • Kawah ini berada di bagian bawah dan memungkinkan wisatawan mendekat untuk merebus telur di air panas.
    • Cocok untuk pengalaman unik dengan aktivitas belerang alami.
  3. Kawah Upas
    • Kawah ini lebih kecil dibanding Kawah Ratu, tetapi memiliki pemandangan yang tidak kalah menarik.
  4. Panorama Alam
    • Pemandangan hutan pinus dan pegunungan di sekitar gunung sangat memukau.
    • Udara sejuk dan segar menjadi daya tarik utama, terutama bagi warga kota besar.
  5. Legenda Sangkuriang
    • Gunung ini dikenal dengan kisah Sangkuriang, legenda yang menceritakan tentang cinta terlarang antara Sangkuriang dan ibunya, Dayang Sumbi. Kisah ini menjadi bagian menarik dari sejarah budaya setempat.

Aktivitas Wisata

  1. Fotografi: Lanskap kawah, kabut, dan pepohonan menciptakan latar yang sempurna untuk fotografi.
  2. Berbelanja Souvenir: Banyak pedagang yang menjual kerajinan tangan, pernak-pernik khas, dan batu belerang.
  3. Rebus Telur di Kawah Domas: Wisatawan dapat merebus telur langsung di air panas dari kawah.
  4. Trekking: Jelajahi jalur menuju kawah-kawah yang lebih kecil dengan berjalan kaki.
Baca Juga :  Mengenal Star Bathing, Tren Wisata Baru untuk Healing Maksimal

Fasilitas

  • Area parkir luas.
  • Warung makan dengan menu khas Sunda.
  • Toilet dan musala tersedia di beberapa titik.
  • Pusat informasi wisata.

Tips Berkunjung

  1. Waktu Terbaik:
    • Kunjungi pagi hari untuk menghindari kabut tebal yang biasanya muncul siang hingga sore.
  2. Pakaian:
    • Pakai pakaian hangat karena suhu bisa sangat dingin, terutama di pagi hari.
  3. Perlengkapan:
    • Bawa masker untuk mengurangi aroma belerang.
  4. Keamanan:
    • Jangan terlalu dekat dengan kawah untuk menghindari gas beracun.
  5. Musim Kunjungan:
    • Hindari musim hujan karena jalur menjadi licin dan berbahaya.

Harga Tiket Masuk (Estimasi)

  • Wisatawan Lokal: Rp 20.000–30.000.
  • Wisatawan Asing: Rp 200.000–300.000.
  • Biaya tambahan untuk parkir kendaraan dan jasa pemandu.

Gunung Tangkuban Perahu adalah destinasi wisata yang sempurna untuk menikmati keindahan alam, legenda budaya, dan aktivitas unik. Pastikan untuk mematuhi aturan di area wisata demi keselamatan dan kelestarian lingkungan.

Gunung Tangkuban Perahu memiliki kaitan erat dengan legenda Sangkuriang, sebuah cerita rakyat dari Sunda yang terkenal di Indonesia. Legenda ini menceritakan asal-usul Gunung Tangkuban Perahu dan menjadi bagian penting dari budaya Sunda.


Legenda Sangkuriang

  1. Awal Kisah
    • Dayang Sumbi, seorang gadis cantik, tinggal di sebuah hutan. Suatu hari, ia menjatuhkan benang pintalannya dan berjanji akan menikahi siapa saja yang mengambilkannya. Seekor anjing bernama Tumang, yang ternyata jelmaan dewa, mengambil benang tersebut.
    • Dayang Sumbi menikahi Tumang dan melahirkan seorang anak laki-laki bernama Sangkuriang, tanpa mengetahui identitas sebenarnya dari Tumang.
  2. Kejadian Tragis
    • Sangkuriang tumbuh besar sebagai anak yang pemberani. Suatu hari, saat berburu, ia membunuh Tumang karena Tumang tidak mau membantu berburu. Ia kemudian membawa hati Tumang kepada ibunya sebagai masakan.
    • Dayang Sumbi, yang mengetahui bahwa Tumang adalah suaminya, marah besar. Ia memukul kepala Sangkuriang hingga terluka dan mengusirnya.
  3. Pertemuan Kembali
    • Setelah bertahun-tahun berkelana, Sangkuriang kembali ke tempat asalnya tanpa mengenali Dayang Sumbi, yang tetap muda karena memiliki kesaktian. Sangkuriang jatuh cinta pada Dayang Sumbi dan ingin menikahinya.
    • Dayang Sumbi akhirnya menyadari bahwa Sangkuriang adalah anaknya dari bekas luka di kepalanya. Untuk menggagalkan pernikahan, ia memberi Sangkuriang syarat yang mustahil: membuat sebuah bendungan dan perahu besar dalam semalam.
  4. Gunung Tangkuban Perahu Terbentuk
    • Dengan kesaktiannya, Sangkuriang hampir berhasil menyelesaikan tugas tersebut. Namun, Dayang Sumbi memohon bantuan kepada dewa untuk menggagalkan upayanya.
    • Ia membuat fajar datang lebih cepat dengan membentangkan kain sutra merah di timur, membuat Sangkuriang mengira pagi telah tiba. Marah karena gagal, Sangkuriang menendang perahu yang dibuatnya hingga terbalik. Perahu itulah yang dipercaya menjadi Gunung Tangkuban Perahu, yang berarti “perahu terbalik” dalam bahasa Sunda.
Baca Juga :  Ranca Upas

Hubungan Gunung Tangkuban Perahu dengan Legenda

  1. Nama Gunung
    Nama “Tangkuban Perahu” secara harfiah berarti “perahu terbalik,” sesuai dengan bentuk gunung yang menyerupai perahu terbalik.
  2. Kepercayaan Lokal
    Legenda ini dianggap sebagai cerita asal-usul Gunung Tangkuban Perahu dan sering diceritakan turun-temurun oleh masyarakat Sunda.
  3. Nilai Budaya dan Wisata
    • Legenda Sangkuriang menjadi daya tarik budaya bagi wisatawan yang berkunjung ke Gunung Tangkuban Perahu.
    • Kawasan ini juga sering menjadi latar cerita tradisional Sunda, memperkaya identitas lokal.
  4. Simbol Cinta dan Amarah
    Legenda ini mencerminkan tema cinta, kesetiaan, dan amarah, yang menjadi bagian penting dalam nilai-nilai kehidupan masyarakat Sunda.

Kesimpulan

Gunung Tangkuban Perahu bukan hanya destinasi wisata alam yang indah, tetapi juga memiliki nilai sejarah dan budaya yang kuat. Legenda Sangkuriang memberikan konteks mitologis yang memperkaya pengalaman pengunjung saat menikmati pemandangan gunung ini.

Follow WhatsApp Channel inikanaku.info untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Gunung Tujuh Sumatera dengan Danau Tertinggi di Asia Tenggara
Pantai Karang Pakpak
Pantai Taman Manalusu
Pantai Citanggeuleuk
Pantai Cicalobak
Pantai Sayang Heulang
Pantai Santolo
Pantai Ujung Genteng
Berita ini 4 kali dibaca

Berita Terkait

Minggu, 19 Januari 2025 - 12:44 WIB

Gunung Tangkuban Perahu

Minggu, 19 Januari 2025 - 09:52 WIB

Gunung Tujuh Sumatera dengan Danau Tertinggi di Asia Tenggara

Selasa, 31 Desember 2024 - 10:03 WIB

Pantai Karang Pakpak

Selasa, 31 Desember 2024 - 09:13 WIB

Pantai Taman Manalusu

Senin, 30 Desember 2024 - 13:36 WIB

Pantai Citanggeuleuk

Berita Terbaru

Ini adalah ilustrasi yang menunjukkan negara-negara peserta dalam Perang Dunia II dengan bendera dan pasukan militer mereka masing-masing. Gambar ini menampilkan pasukan dari berbagai negara seperti Amerika Serikat, Uni Soviet, Inggris, Jerman, Jepang, dan Italia.

SEJARAH

Perang Dunia II

Senin, 17 Feb 2025 - 20:04 WIB

Healthy Lifestyle

Buah Kedondong, Kandungan Gizi dan Manfaatnya Untuk Kesehatan

Minggu, 16 Feb 2025 - 19:21 WIB

ilustrasi serangan Pearl Harbor, menggambarkan kekacauan di pangkalan angkatan laut dengan pesawat-pesawat tempur Jepang menyerang, ledakan, dan kapal-kapal Amerika yang terbakar.

SEJARAH

Penyerangan Pearl Harbor

Minggu, 16 Feb 2025 - 18:44 WIB

Berikut ilustrasi Pertempuran Midway yang menggambarkan momen dramatis dan kacau selama konflik.

SEJARAH

Pertempuran Midway

Minggu, 16 Feb 2025 - 18:18 WIB

AGRICULTURE

Budidaya Mentimun

Kamis, 30 Jan 2025 - 13:40 WIB