Jeruk purut atau Citrus hystrix adalah tanaman tropis yang populer karena aroma khas daunnya dan kegunaan buahnya dalam dunia kuliner dan herbal. Budidaya jeruk purut tidak hanya cocok untuk skala rumah tangga, tetapi juga sangat potensial secara komersial karena permintaannya yang konsisten di pasar lokal maupun ekspor.
Syarat Tumbuh Jeruk Purut
Tanaman ini tumbuh optimal di daerah tropis dengan suhu harian antara 25 hingga 30 derajat Celsius. Jeruk purut menyukai tempat terbuka yang terkena sinar matahari penuh setidaknya enam jam setiap hari. Tanah yang ideal adalah tanah gembur, subur, dan memiliki drainase baik, dengan pH tanah antara 5,5 hingga 6,5.
Jeruk purut dapat ditanam di dataran rendah hingga ketinggian 700 meter di atas permukaan laut. Curah hujan yang baik berkisar antara 1.500 hingga 2.500 mm per tahun.
Pemilihan Media Tanam dan Lokasi
Untuk budidaya di pekarangan, tanaman jeruk purut dapat ditanam di lahan terbuka maupun pot besar. Jika menggunakan pot atau polybag, pilih yang berdiameter minimal 40 cm. Media tanam yang direkomendasikan adalah campuran tanah topsoil, pupuk kandang matang, dan pasir dengan perbandingan 2:1:1. Tambahkan arang sekam jika tanah terlalu padat.
Untuk penanaman di lahan, gali lubang tanam berukuran 50x50x50 cm, kemudian isi kembali dengan campuran tanah galian dan 10 kg pupuk kandang atau kompos matang. Diamkan selama 7–10 hari sebelum penanaman agar tanah lebih stabil.
Cara Perbanyakan
Perbanyakan tanaman jeruk purut sebaiknya dilakukan secara vegetatif melalui teknik cangkok atau stek batang. Metode ini mempercepat waktu berbuah (sekitar 1,5–2 tahun) dan menghasilkan tanaman dengan sifat yang sama dengan induknya.
Teknik Penanaman
Penanaman sebaiknya dilakukan pada awal musim hujan untuk mempermudah penyiraman alami. Tanam bibit pada pagi atau sore hari agar tidak terpapar sinar matahari langsung saat proses adaptasi. Setelah bibit dimasukkan ke dalam lubang tanam, padatkan tanah di sekeliling akar, lalu siram secukupnya hingga lembab.
Pemupukan dan Perawatan
Pemupukan sangat penting dalam budidaya jeruk purut. Berikut panduan pemupukan berdasarkan umur tanaman:
- Umur 0–6 bulan: Gunakan pupuk NPK 15-15-15 sebanyak 25 gram per tanaman setiap bulan. Campurkan ke dalam tanah sejauh 10–15 cm dari batang.
- Umur 6 bulan–1 tahun: Tambahkan pupuk kandang matang sebanyak 5 kg tiap 3 bulan, ditambah pupuk NPK 50 gram setiap dua bulan.
- Umur di atas 1 tahun (sudah mulai produktif): Gunakan pupuk NPK tinggi kalium, seperti 12-12-17 atau 15-15-20, sebanyak 100 gram per pohon setiap dua bulan. Tambahkan juga kompos organik atau pupuk kandang 10–15 kg per tahun.
Penyiraman dilakukan dua kali sehari pada musim kemarau dan satu kali sehari pada musim hujan. Gunakan sistem tetes atau siraman biasa dengan volume air secukupnya agar tanah tetap lembab namun tidak becek.
Pemangkasan dan Penyiangan
Pemangkasan cabang tidak produktif dan tunas air perlu dilakukan secara rutin agar tanaman lebih rimbun dan sinar matahari dapat menembus ke bagian dalam. Penyiangan gulma dilakukan setiap dua minggu untuk menghindari persaingan unsur hara.
Hama dan Penyakit yang Sering Muncul
Beberapa jenis hama dan penyakit yang umum menyerang jeruk purut antara lain:
- Kutu daun (aphids): Menyerang pucuk daun dan menyebabkan daun menggulung. Cegah dengan menyemprotkan larutan neem oil atau pestisida nabati dari air rebusan daun sirsak.
- Ulat pemakan daun: Memakan daun muda hingga habis. Bisa dikendalikan dengan mengambil ulat secara manual atau menggunakan insektisida organik.
- Jamur daun (Phytophthora dan Alternaria): Menyebabkan bercak hitam dan daun rontok. Gunakan fungisida organik berbahan tembaga atau campuran susu dan baking soda sebagai semprotan pencegahan.
- Busuk akar: Disebabkan oleh drainase buruk. Atasi dengan memperbaiki aerasi tanah dan hindari genangan air.
Masa Produktif dan Panen
Jeruk purut mulai berbuah sekitar umur 1,5–2 tahun setelah tanam, tergantung metode perbanyakan dan perawatan. Masa produktifnya bisa mencapai 15–20 tahun jika dirawat dengan baik.
Daun bisa dipanen mulai usia tanaman 6 bulan dengan frekuensi panen 1–2 bulan sekali. Sementara itu, buah jeruk purut bisa mulai dipetik saat kulitnya mulai mengeras dan berwarna hijau gelap mengkilap.
Dalam kondisi ideal, satu pohon jeruk purut dapat menghasilkan:
- Daun segar: 1–2 kg per panen per pohon
- Buah: 50–100 buah per tahun tergantung usia dan perawatan tanaman
Penutup
Jeruk purut merupakan tanaman multifungsi yang sangat cocok dibudidayakan di berbagai kondisi lahan di Indonesia. Dengan perawatan yang tepat, tanaman ini tidak hanya bisa memenuhi kebutuhan dapur sehari-hari, tapi juga menjadi sumber penghasilan tambahan.
Bagi Anda yang memiliki lahan sempit atau ingin memulai kebun herbal di pekarangan, jeruk purut bisa menjadi salah satu pilihan terbaik untuk ditanam.