Inikanaku – Pada Juli 1969, Indonesia melaksanakan Penentuan Pendapat Rakyat (Pepera) di Irian Barat (kini Papua dan Papua Barat). Peristiwa ini menjadi momen penting dalam sejarah karena menentukan status politik Papua, apakah tetap bersama Indonesia atau memilih merdeka.
Latar Belakang
Setelah Indonesia merdeka pada 1945, Belanda masih berupaya mempertahankan kekuasaannya di Irian Barat. Konflik diplomatik dan militer berlangsung hingga awal 1960-an, sebelum akhirnya tercapai Perjanjian New York pada 15 Agustus 1962.
Dalam perjanjian yang dimediasi PBB tersebut, Belanda setuju menyerahkan Irian Barat kepada UNTEA (United Nations Temporary Executive Authority), yang kemudian diserahkan kepada Indonesia pada 1 Mei 1963. Namun, syaratnya Indonesia wajib menyelenggarakan sebuah “act of free choice” atau penentuan pendapat rakyat paling lambat tahun 1969.
Pelaksanaan Pepera
Pepera dilaksanakan pada 14 Juli hingga 2 Agustus 1969 di delapan kabupaten. Dari sekitar 800 ribu jiwa penduduk Papua saat itu, hanya 1.025 orang wakil yang dipilih dan ditetapkan untuk menyatakan sikap politik.
Proses dilakukan dengan sistem musyawarah perwakilan, bukan pemungutan suara langsung satu orang satu suara. Hasilnya, seluruh perwakilan menyatakan bergabung dengan Republik Indonesia.
Kontroversi dan Reaksi Dunia
Pemerintah Indonesia menilai pelaksanaan Pepera sah dan sesuai Perjanjian New York. Pada 19 November 1969, Majelis Umum PBB menerima laporan Sekjen U Thant dan mengesahkan Resolusi 2504 (XXIV) yang menyatakan hasil Pepera diterima.
Namun, sejumlah negara menyampaikan catatan kritis. Kritik terutama muncul karena sistem musyawarah dianggap tidak memenuhi prinsip demokrasi langsung. Hal ini kemudian menjadi salah satu faktor munculnya gerakan separatis di Papua yang masih berlangsung hingga kini.
Timeline Kronologi Pepera
Tahun | Peristiwa Utama |
---|---|
1945 | Indonesia memproklamasikan kemerdekaan, Belanda masih mempertahankan Irian Barat. |
1950–1962 | Terjadi ketegangan politik dan militer antara Indonesia dan Belanda terkait Irian Barat. |
15 Agustus 1962 | Perjanjian New York ditandatangani; Belanda sepakat menyerahkan Irian Barat melalui UNTEA. |
1 Mei 1963 | UNTEA menyerahkan Irian Barat kepada Indonesia. |
14 Juli – 2 Agustus 1969 | Pelaksanaan Pepera di delapan kabupaten, 1.025 wakil rakyat memilih bergabung dengan Indonesia. |
19 November 1969 | Majelis Umum PBB menerima laporan Pepera dan mengesahkan Resolusi 2504. |
Makna Sejarah
Pepera 1969 menandai pengakuan internasional terhadap integrasi Papua ke dalam NKRI. Meski legitimasi pelaksanaannya masih diperdebatkan hingga kini, Pepera menjadi tonggak penting perjalanan sejarah Papua bersama Indonesia.