Perang Korea (1950–1953) terjadi akibat ketegangan yang meningkat setelah Perang Dunia II di Semenanjung Korea, yang melibatkan dua kekuatan besar: Amerika Serikat dan Uni Soviet, yang masing-masing mendukung pihak yang berbeda. Berikut adalah beberapa penyebab utama terjadinya Perang Korea:
1. Pembagian Korea Setelah Perang Dunia II:
- Setelah Jepang kalah dalam Perang Dunia II pada tahun 1945, Korea yang sebelumnya diduduki oleh Jepang dibagi menjadi dua zona pendudukan. Bagian utara dikuasai oleh Uni Soviet dan bagian selatan oleh Amerika Serikat, dengan batasnya di garis lintang 38° Utara.
- Di Korea Utara, Uni Soviet mendukung rezim komunis yang dipimpin oleh Kim Il-sung, sedangkan di Korea Selatan, AS mendukung pemerintahan anti-komunis yang dipimpin oleh Syngman Rhee.
- Ketegangan muncul karena kedua belah pihak ingin menyatukan Korea di bawah sistem ideologi masing-masing.
2. Perbedaan Ideologi:
- Perang ini merupakan bagian dari konflik yang lebih besar antara komunisme (yang didukung oleh Uni Soviet dan China) dan kapitalisme/demokrasi (yang didukung oleh Amerika Serikat dan sekutunya) selama Perang Dingin.
- Korea Utara mengadopsi komunisme di bawah Kim Il-sung, sementara Korea Selatan mengadopsi sistem demokrasi yang didukung oleh Amerika Serikat.
3. Invasi Korea Utara ke Korea Selatan:
- Pada 25 Juni 1950, Korea Utara, yang didukung oleh Uni Soviet dan China, melancarkan serangan mendadak ke Korea Selatan, dengan tujuan menyatukan seluruh semenanjung di bawah kekuasaan komunis.
- Ini memicu reaksi dari Amerika Serikat dan PBB, yang melihat tindakan ini sebagai ancaman terhadap penyebaran komunisme global, sehingga mereka segera memberikan dukungan militer kepada Korea Selatan.
4. Kebijakan Luar Negeri Amerika Serikat (Teori Domino):
- Amerika Serikat menerapkan kebijakan penahanan untuk mencegah penyebaran komunisme. Mereka percaya pada Teori Domino, di mana jika satu negara jatuh ke tangan komunisme, negara-negara tetangga juga akan terpengaruh.
- Korea Selatan menjadi sangat penting dalam strategi ini, sehingga AS bersedia terlibat untuk mempertahankan pemerintah non-komunis di kawasan tersebut.
5. Persaingan Global antara AS dan Uni Soviet:
- Perang Korea juga merupakan bagian dari konflik global antara Amerika Serikat dan Uni Soviet selama Perang Dingin. Keduanya ingin memperluas pengaruh ideologi dan militer mereka di seluruh dunia.
- Perang ini menjadi medan pertempuran tidak langsung antara dua kekuatan super yang berusaha menghindari perang langsung namun tetap ingin mempertahankan pengaruh mereka di kawasan strategis seperti Asia Timur.
6. Situasi Internal di Korea Utara dan Selatan:
- Di kedua Korea, terdapat ketegangan internal, dengan kelompok-kelompok pro-komunis dan anti-komunis yang saling bersaing. Korea Utara merasa percaya diri dengan dukungan dari Uni Soviet dan China untuk memulai invasi, sementara Korea Selatan tidak sepenuhnya siap menghadapi serangan besar-besaran tersebut.
Akibatnya:
Perang Korea berlangsung selama tiga tahun dan berakhir pada 27 Juli 1953 dengan gencatan senjata, namun tidak ada perjanjian damai resmi. Korea tetap terbagi menjadi dua negara terpisah hingga saat ini: Korea Utara yang komunis dan Korea Selatan yang demokratis.
Perang ini mengakibatkan jutaan korban jiwa, termasuk tentara dan warga sipil, serta menghancurkan sebagian besar infrastruktur Korea. Gencatan senjata yang dihasilkan menciptakan Zona Demiliterisasi (DMZ), perbatasan yang sangat dijaga ketat antara kedua Korea, yang masih ada hingga sekarang.