Peuyeum Bandung adalah salah satu makanan khas dari Bandung, Jawa Barat, yang berupa tape singkong. Peuyeum ini terkenal karena teksturnya yang lebih kering dibanding tape biasa dan rasanya yang manis legit.
Ciri khas peuyeum Bandung:
- Bahan utama: Singkong yang telah dikupas dan difermentasi menggunakan ragi.
- Proses pembuatan: Singkong dikukus terlebih dahulu hingga empuk, kemudian diberi ragi tape dan didiamkan selama beberapa hari hingga fermentasi sempurna.
- Tekstur: Lebih kering sehingga dapat digantung dan lebih tahan lama dibanding tape basah.
- Rasa: Manis, dengan aroma khas hasil fermentasi.
Peuyeum sering dijual di pinggir jalan di Bandung atau di toko oleh-oleh. Selain dimakan langsung, peuyeum juga bisa diolah menjadi berbagai camilan, seperti peuyeum goreng, campuran es krim, atau kue peuyeum.
Apa Anda ingin tahu cara membuat peuyeum ?
Berikut adalah proses pembuatan peuyeum Bandung, mulai dari persiapan hingga fermentasi:
Bahan Utama:
- Singkong (pilih singkong berkualitas baik, tidak terlalu tua atau muda)
- Ragi tape (bisa dibeli di pasar atau toko bahan kue)
Alat:
- Kukusan atau panci pengukus
- Pisau untuk mengupas
- Wadah bersih (baskom, loyang, atau toples)
- Kain bersih untuk menutup wadah
Langkah-Langkah Pembuatan:
1. Persiapan Singkong
- Kupas kulit singkong hingga bersih, pastikan tidak ada kulit bagian dalam yang tertinggal.
- Cuci singkong hingga benar-benar bersih untuk menghilangkan kotoran dan getah.
- Potong singkong sesuai ukuran yang diinginkan, biasanya sekitar 10-15 cm.
2. Pengukusan Singkong
- Kukus singkong dalam kukusan hingga matang (empuk) tapi tidak terlalu lembek.
- Jangan merebus singkong, karena akan membuatnya terlalu basah sehingga tidak cocok untuk fermentasi.
- Angkat singkong dan biarkan dingin hingga suhu ruang.
3. Penambahan Ragi
- Taburkan ragi tape secara merata pada permukaan singkong yang sudah dingin.
- Jangan taburkan ragi ketika singkong masih panas, karena bisa membunuh mikroba dalam ragi.
- Pastikan tangan atau alat yang digunakan bersih untuk mencegah kontaminasi.
4. Penyimpanan untuk Fermentasi
- Susun singkong dalam wadah bersih, beri sedikit ruang di antara potongan untuk sirkulasi udara.
- Tutup wadah menggunakan kain bersih atau penutup longgar agar proses fermentasi berjalan optimal.
- Simpan di tempat yang hangat (sekitar 25-30°C) selama 2-4 hari, tergantung tingkat keempukan dan rasa manis yang diinginkan.
5. Pengecekan Hasil
- Setelah 2-4 hari, peuyeum akan bertekstur lembut, beraroma khas tape, dan rasanya manis.
- Jika singkong terasa keras atau kurang manis, fermentasi bisa diperpanjang 1-2 hari lagi.
Penyajian dan Penyimpanan:
- Peuyeum dapat langsung dikonsumsi atau diolah menjadi makanan lain seperti peuyeum goreng, dodol tape, atau campuran es krim.
- Simpan peuyeum di tempat sejuk atau kulkas untuk memperpanjang daya tahan hingga beberapa hari.
Proses pembuatan peuyeum Bandung memerlukan kondisi yang tepat agar fermentasi berjalan optimal. Berikut adalah penyebab kegagalan yang sering terjadi saat pembuatan peuyeum, beserta cara mengatasinya:
1. Singkong Tidak Matang Sempurna
- Masalah: Singkong yang dikukus tidak empuk atau masih keras menghambat proses fermentasi, karena mikroba dalam ragi sulit menembus serat singkong yang keras.
- Solusi: Kukus singkong hingga benar-benar matang dan empuk, tetapi tidak terlalu lembek.
2. Singkong Terlalu Basah
- Masalah: Jika singkong direbus atau terlalu lembap, hasilnya akan cenderung lembek, berair, dan tidak manis.
- Solusi: Gunakan metode pengukusan, bukan perebusan, dan pastikan singkong didinginkan hingga kering sebelum diberi ragi.
3. Ragi Tidak Tersebar Merata
- Masalah: Bagian singkong yang tidak terkena ragi tidak akan terfermentasi, sehingga terasa hambar atau keras.
- Solusi: Taburkan ragi secara merata pada seluruh permukaan singkong, termasuk sela-sela potongan.
4. Ragi Tidak Aktif atau Rusak
- Masalah: Ragi yang sudah kadaluarsa atau disimpan dalam kondisi buruk (lembap atau panas) akan kehilangan efektivitasnya, sehingga fermentasi gagal.
- Solusi: Gunakan ragi yang masih segar, simpan di tempat kering, dan periksa tanggal kedaluwarsa sebelum digunakan.
5. Kondisi Lingkungan Tidak Sesuai
- Masalah: Suhu penyimpanan terlalu dingin atau terlalu panas dapat menghambat aktivitas mikroba dalam ragi.
- Solusi: Simpan singkong yang sudah diragi di tempat yang hangat (suhu ideal 25-30°C), seperti di dalam lemari atau dekat sumber hangat, tetapi hindari sinar matahari langsung.
6. Kontaminasi oleh Bakteri atau Jamur Lain
- Masalah: Jika alat, tangan, atau wadah tidak bersih, singkong dapat terkontaminasi jamur liar atau bakteri buruk, sehingga menghasilkan aroma busuk, rasa pahit, atau singkong berwarna aneh.
- Solusi: Pastikan semua peralatan, tangan, dan wadah yang digunakan bersih dan kering. Hindari mencampur singkong dengan bahan lain selama fermentasi.
7. Waktu Fermentasi Tidak Tepat
- Masalah:
- Fermentasi terlalu singkat: Singkong tidak manis dan masih keras.
- Fermentasi terlalu lama: Singkong menjadi terlalu lembek, beraroma tajam, atau muncul rasa asam.
- Solusi: Periksa peuyeum setelah 2 hari fermentasi, dan sesuaikan waktu sesuai tingkat kemanisan dan tekstur yang diinginkan (biasanya 2-4 hari).
8. Jenis Singkong yang Tidak Cocok
- Masalah: Singkong yang terlalu tua, terlalu muda, atau mengandung banyak serat sulit terfermentasi dengan baik, sehingga peuyeum terasa hambar atau keras.
- Solusi: Pilih singkong segar dengan kulit mengelupas alami, tekstur halus, dan tidak terlalu berserat.
9. Penutup Wadah Tidak Memadai
- Masalah: Jika wadah tidak tertutup rapat, udara berlebih dapat mengganggu fermentasi atau menyebabkan kontaminasi.
- Solusi: Tutup wadah dengan kain bersih atau penutup longgar yang memungkinkan sirkulasi udara tanpa terlalu banyak kontak dengan lingkungan luar.
Dengan memperhatikan faktor-faktor ini, Anda dapat meningkatkan peluang keberhasilan dalam membuat peuyeum Bandung yang manis, legit, dan berkualitas.
Kandungan Gizi Peuyeum Bandung (Tape Singkong):
Peuyeum kaya akan nutrisi karena proses fermentasi meningkatkan ketersediaan gizi dalam singkong. Berikut adalah beberapa kandungan gizi dalam peuyeum (dalam 100 gram):
- Energi: 173 kalori
- Karbohidrat: 40-50 gram
- Protein: 1-2 gram
- Lemak: 0,3-0,5 gram
- Serat: 1-2 gram
- Vitamin:
- Vitamin C
- Vitamin B kompleks (terutama B1 dan B2)
- Mineral:
- Kalsium
- Fosfor
- Zat besi
- Asam organik: Asam laktat, asam asetat (hasil fermentasi)
- Probiotik: Bakteri baik dari fermentasi, seperti Lactobacillus.
Manfaat Peuyeum Bandung:
- Melancarkan pencernaan:
Probiotik dari fermentasi membantu menjaga keseimbangan mikroba di saluran pencernaan, mengatasi sembelit, dan meningkatkan kesehatan usus. - Sumber energi cepat:
Kandungan karbohidrat yang tinggi menghasilkan energi instan, cocok untuk aktivitas fisik atau pemulihan tenaga. - Meningkatkan imunitas:
Probiotik dan vitamin C membantu memperkuat sistem imun tubuh. - Meningkatkan penyerapan nutrisi:
Proses fermentasi membuat nutrisi lebih mudah diserap oleh tubuh, seperti vitamin B kompleks dan mineral. - Menjaga kesehatan tulang:
Kandungan kalsium dan fosfor bermanfaat untuk memperkuat tulang dan gigi. - Mengurangi risiko anemia:
Zat besi dalam peuyeum membantu meningkatkan produksi hemoglobin dalam darah. - Mengontrol kadar gula darah:
Fermentasi dapat menurunkan indeks glikemik tape dibanding singkong mentah, sehingga lebih aman bagi penderita diabetes (dalam jumlah terbatas).
Terlalu banyak makan peuyeum Bandung dapat menimbulkan beberapa efek samping, terutama karena kandungan fermentasi, gula, dan alkohol alami yang terbentuk selama prosesnya. Berikut adalah efek sampingnya:
1. Gangguan Pencernaan
- Kembung dan gas berlebih: Proses fermentasi menghasilkan gas yang dapat menyebabkan perut kembung jika dikonsumsi berlebihan.
- Diare: Kandungan probiotik yang tinggi dapat memicu diare pada orang dengan sistem pencernaan sensitif.
- Mual: Terutama jika tubuh tidak terbiasa dengan makanan fermentasi.
2. Peningkatan Kadar Gula Darah
- Peuyeum mengandung gula hasil fermentasi yang tinggi. Jika dikonsumsi secara berlebihan, dapat meningkatkan kadar gula darah, berisiko bagi penderita diabetes atau pradiabetes.
3. Efek Alkohol Ringan
- Peuyeum mengandung sedikit alkohol dari fermentasi singkong. Konsumsi berlebihan dapat menyebabkan pusing, mual, atau bahkan efek mabuk ringan pada beberapa orang yang sensitif.
4. Penambahan Berat Badan
- Kandungan kalori dan karbohidrat dalam peuyeum cukup tinggi. Jika dikonsumsi dalam jumlah besar, dapat memicu penambahan berat badan.
5. Reaksi Alergi atau Sensitivitas
- Beberapa orang mungkin memiliki intoleransi terhadap produk fermentasi, yang dapat menyebabkan reaksi alergi seperti gatal-gatal, ruam, atau pembengkakan.
6. Ketidakseimbangan Mikroba Usus
- Meskipun probiotik bermanfaat, terlalu banyak konsumsi peuyeum dapat mengganggu keseimbangan mikroba alami usus, terutama jika dikonsumsi tanpa variasi makanan lain.
Tips untuk Menghindari Efek Samping:
- Konsumsi dalam jumlah yang wajar, sekitar 50-100 gram per hari.
- Hindari peuyeum jika Anda memiliki masalah pencernaan atau intoleransi terhadap makanan fermentasi.
- Imbangi dengan makanan berserat dan minum air yang cukup untuk membantu proses pencernaan.
Jika Anda merasakan efek samping setelah makan peuyeum, hentikan konsumsinya sementara dan perhatikan reaksi tubuh.