Jakarta – Kediaman artis sekaligus politisi Nafa Urbach di kawasan Bintaro, Tangerang Selatan, porak poranda usai diserbu massa pada Minggu (31/8) dini hari. Penjarahan itu terjadi hanya beberapa jam setelah Nafa mengunggah permintaan maaf terkait pernyataannya yang memicu kontroversi di publik.
Menurut keterangan warga, ratusan orang mendatangi rumah Nafa sekitar pukul 01.30 WIB. Situasi cepat memanas, massa melempari pagar rumah dengan batu, merusak beberapa mobil yang terparkir, lalu menerobos masuk ke dalam. Sejumlah barang berharga dilaporkan hilang dan kondisi rumah berantakan.
“Kami dengar teriakan-teriakan keras, lalu tiba-tiba massa masuk. Warga di sini takut, banyak yang lari menyelamatkan diri,” tutur seorang saksi mata.
Aparat kepolisian baru bisa mengendalikan keadaan sekitar pukul 03.00 WIB setelah menurunkan pasukan pengendali huru-hara. Garis polisi kini terpasang di sekitar kediaman, sementara tim inafis melakukan olah TKP dan menghitung kerugian.
Kapolres Tangerang Selatan menyebut, insiden ini diduga kuat dipicu reaksi publik atas pernyataan Nafa Urbach yang dianggap menyinggung kelompok tertentu. “Kami masih mendalami siapa dalang dan apa motif utama penyerangan ini,” jelasnya.
Dampak ke Karier Politik
Insiden penjarahan ini bukan hanya menjadi pukulan bagi kehidupan pribadi Nafa, tetapi juga berpotensi mengguncang karier politik yang baru dirintisnya. Meski sudah menyampaikan permintaan maaf, serangan massa menunjukkan bahwa gelombang kekecewaan publik belum sepenuhnya mereda.
Pengamat menilai, langkah Nafa di dunia politik bisa semakin terjal pasca-penyerangan ini. Publik figur seperti dirinya harus menghadapi konsekuensi besar ketika pernyataan pribadi bersinggungan dengan isu sensitif di masyarakat.
Hingga berita ini diterbitkan, Nafa Urbach belum memberikan keterangan resmi. Kuasa hukumnya menyatakan, Nafa masih dalam kondisi syok berat dan memilih untuk sementara menjauh dari sorotan publik.
















