Tape Singkong untuk Sakit Lambung: Mitos atau Fakta? Begini Penjelasannya

- Jurnalis

Senin, 3 November 2025 - 19:06 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Tape singkong merupakan salah satu makanan tradisional Indonesia yang digemari banyak orang karena rasanya yang manis, lembut, dan sedikit asam. Tak hanya disajikan sebagai camilan, tape juga dipercaya sebagian masyarakat dapat membantu meredakan gangguan pencernaan, termasuk sakit lambung. Namun, apakah klaim tersebut benar secara ilmiah? Mari kita bahas lebih dalam.

Kandungan Gizi dan Proses Fermentasi Tape Singkong

Tape singkong dibuat melalui proses fermentasi dari singkong yang telah dikukus, kemudian diberi ragi dan didiamkan selama 2–3 hari. Proses ini mengubah kandungan pati (karbohidrat kompleks) menjadi gula sederhana, serta menghasilkan etanol (alkohol) dan asam organik seperti asam laktat dan asam asetat.

Kandungan utama dalam tape singkong antara lain:

  • Gula sederhana (glukosa dan fruktosa)
  • Vitamin B kompleks (B1, B2, B6)
  • Asam organik hasil fermentasi
  • Probiotik alami dalam jumlah kecil

Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa makanan hasil fermentasi dapat membantu pencernaan dengan meningkatkan jumlah bakteri baik di usus. Namun, tidak semua jenis makanan fermentasi aman untuk penderita gangguan lambung.

 

Efek Tape Singkong terhadap Penderita Sakit Lambung

Pada dasarnya, tape singkong bersifat asam dan mengandung alkohol alami. Dua hal inilah yang dapat menimbulkan masalah bagi penderita maag, gastritis, atau GERD (refluks asam lambung).

  1. Kandungan Asam
    Asam organik pada tape dapat menambah kadar asam dalam lambung, sehingga memicu iritasi dinding lambung. Akibatnya, timbul rasa perih, mual, atau nyeri di ulu hati.
  2. Kandungan Alkohol (Etanol)
    Walau kadarnya kecil, alkohol tetap berpotensi mengiritasi lapisan mukosa lambung. Bagi orang dengan maag aktif, efeknya bisa memperparah peradangan.
  3. Gula Sederhana yang Tinggi
    Tape yang manis dapat memicu produksi gas di lambung dan usus, menyebabkan perut terasa kembung serta penuh udara.
Baca Juga :  10 Manfaat Kunyit untuk Kesehatan Tubuh

Dengan demikian, anggapan bahwa tape singkong bisa menyembuhkan sakit lambung adalah mitos. Justru, pada sebagian orang, tape bisa memperburuk gejala maag bila dikonsumsi berlebihan atau dalam kondisi perut kosong.

 

Apakah Ada Manfaatnya?

Jika dikonsumsi secara moderat oleh orang dengan sistem pencernaan sehat, tape singkong tetap memiliki manfaat, antara lain:

  • Membantu meningkatkan nafsu makan.
  • Menjadi sumber energi cepat karena gula sederhananya mudah diserap tubuh.
  • Menyediakan probiotik ringan yang mendukung keseimbangan mikrobiota usus.

Namun, manfaat ini tidak berlaku bagi penderita maag kronis, GERD, atau tukak lambung aktif.

 

Cara Mencegah Asam Lambung dan Sakit Maag Kambuh

Bagi Anda yang sering mengalami nyeri lambung, berikut beberapa cara mencegahnya agar tidak kambuh kembali:

  1. Atur Pola Makan Teratur
    Jangan biarkan perut kosong terlalu lama. Makanlah setiap 3–4 jam sekali dengan porsi kecil tapi sering.
  2. Hindari Makanan Pemicu Asam Lambung
    Kurangi konsumsi makanan asam, pedas, berlemak, cokelat, dan minuman berkafein. Termasuk makanan fermentasi asam seperti tape.
  3. Makan dengan Tenang dan Tidak Terburu-buru
    Mengunyah dengan baik membantu mengurangi tekanan pada lambung dan memperlancar proses pencernaan.
  4. Hindari Berbaring Setelah Makan
    Tunggu minimal 2–3 jam setelah makan sebelum berbaring atau tidur agar asam lambung tidak naik ke kerongkongan.
  5. Kelola Stres
    Stres dapat memicu peningkatan asam lambung. Lakukan relaksasi ringan, olahraga, atau meditasi untuk membantu menjaga keseimbangan hormon tubuh.
  6. Perhatikan Jenis Makanan Fermentasi
    Tidak semua makanan fermentasi buruk. Yogurt tanpa tambahan asam tinggi atau kefir rendah lemak bisa menjadi alternatif yang lebih aman bagi penderita maag.
Baca Juga :  Timun (Cucumis sativus), Kandungan dan Manfaatnya Untuk Kesehatan

Kesimpulan

Secara ilmiah, tape singkong bukan obat untuk sakit lambung.
Makanan ini memang memiliki nilai gizi dan probiotik alami, tetapi kandungan asam dan alkoholnya dapat memperburuk gejala bagi penderita maag atau asam lambung.

Jika ingin menjaga kesehatan pencernaan, sebaiknya konsumsi makanan yang lembut, tidak asam, dan tidak difermentasi secara berlebihan. Pencegahan melalui pola makan dan gaya hidup sehat tetap menjadi cara terbaik untuk menjaga lambung tetap nyaman.

 

Follow WhatsApp Channel inikanaku.info untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Ikan Teri, Sumber Kalsium dan Protein Alami dari Laut Indonesia
Nasi Dingin Penurun Gula Darah? Fakta Ilmiah dan Risiko Tersembunyi di Balik Nasi yang Disimpan Lebih dari 24 Jam
5 Jenis Rempah Terbaik untuk Kesehatan: Dari Jahe hingga Kunyit Yang Manfaatnya Terbukti Secara Ilmiah
Cegah “Brain Rot” pada Anak, Begini Langkah Nyatanya
Manfaat Meminum Kopi Susu, Lebih dari Sekadar Menambah Energi
3 Efek Samping Minum Kopi Susu yang Jarang Diketahui, Apa Saja?
Buah Mengkudu: Si Pahit Kaya Gizi dan Berkhasiat untuk Kesehatan Tubuh
Pepaya, Buah Tropis Penuh Gizi dan Manfaat untuk Tubuh
Berita ini 3 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 7 November 2025 - 20:23 WIB

Ikan Teri, Sumber Kalsium dan Protein Alami dari Laut Indonesia

Senin, 3 November 2025 - 19:06 WIB

Tape Singkong untuk Sakit Lambung: Mitos atau Fakta? Begini Penjelasannya

Senin, 3 November 2025 - 18:38 WIB

Nasi Dingin Penurun Gula Darah? Fakta Ilmiah dan Risiko Tersembunyi di Balik Nasi yang Disimpan Lebih dari 24 Jam

Senin, 20 Oktober 2025 - 11:37 WIB

Cegah “Brain Rot” pada Anak, Begini Langkah Nyatanya

Jumat, 17 Oktober 2025 - 14:02 WIB

Manfaat Meminum Kopi Susu, Lebih dari Sekadar Menambah Energi

Info Terbaru

Healthy Lifestyle

Ikan Teri, Sumber Kalsium dan Protein Alami dari Laut Indonesia

Jumat, 7 Nov 2025 - 20:23 WIB

Healthy Lifestyle

Tape Singkong untuk Sakit Lambung: Mitos atau Fakta? Begini Penjelasannya

Senin, 3 Nov 2025 - 19:06 WIB